Sabtu, 17 April 2010

Jumong - Prince of The Legend 59-60

Jumong episode 59

longing for you.........


Sayong dan So seono baru saja masuk ke dalam benteng saat jendral lain menghentikan mereka. Sayong berkata mereka pedagang dari Gaemak dan menyelipkan uang ke tangan orang itu sebagai suap agar tidak diperiksa lagi.

Kemudian, So seono memberikan satu kantung bubuk pada Chansoo untuk ditaruh dalam anggur. Chansoo ragu, ia takut jika itu akan terlalu menarik perhatian apabila mereka membunuh pasukan dengan racun itu. Sayong berkata itu bukan racun, hanya obat pelemas tenaga sementara waktu. Chansoo mengikuti perintah Sayong. So Seono memerintahkan pada yang lain agar tidak bertempur kecuali nyawa mereka terancam.

Anak buah Bubunno tanya apa mereka harus lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae, tidak perlu kata Bubunno, mereka harus tahu kemana Jumong pergi baru melapor. Bubunno mengikuti Jumong.

Malamnya, Jumong dan pasukan Damul berkemah, Bubunno berkata ia akan pergi membunuh Jumong dan akan membawa kepala Jumong kepada Dae So. Bubunno langsung menyelinap ke perkemahan Damul. Tentara Damul sedang menikmati pertandingan gulat dan mereka bersorak sorai. Hyeop Bo menang dan menantang Ju mong. Ju Mong maju dan semua bersorak. Hyeop Bo berkata ia akan bertaruh sekantung uang dan apa taruhan Jumong, Jumong berkata ia akan bertaruh pedang baja yang dibuat Mo Palmo.

Semua prajurit bersorak gembira, Bubunno menyelinap dan menyamar sebagai tentara Damul dan ia melihat pertandingan gulat dengan ingin tahu. Jumong dan Hyeop Bo bersiap dan benar saja Hyeop Bo menang lagi. Ju Mong menyerahkan pedang bajanya. Ju Mong berkata pada Mo Palmo yang sebal bahwa Mo Palmo harus membuatkan pedang baja lagi untuknya. Mo palmo menggerutu, dan berkata apa gunanya jika Ju Mong tidak bisa menang.

Mu Song menggoda dan berkata pada Ju Mong dia akan mencari kayu dan membuatkan pedang kayu untuk Jumong. Semua tertawa dan Jumong juga tertawa. bubunno melihat semua itu dan kagum dengan persaudaraan yang hangat diantara pasukan Damul. Bubunno akhirnya pergi tanpa melakukan penyerangan. Bubunno berkata pada anak buahnya, ini adalah kali pertama ia menyaksikan hal seperti itu, padahal mereka akan perang dan mempertaruhkan nyawanya. Bubunno berkata ia benar2 tersentuh dengan Ju Mong dan pasukan Damul-nya.

Trio Oh-Ma-Hyeop dan trio Jae-Moo-Mook terus memikirkan strategi perang mereka, Ju Mong berkata mereka akan pergi ke Cheon Su dulu untuk menghindari Buyeo. Jaesa berkata itu rencana yang bagus. Setelah itu, Jumong keluar dan melihat anak buahnya tidur di tanah, Jumong mendekati mereka dan menyelimuti mereka. oh..so sweet..hehehe..Jumong kemudian berdiri dan berpikir apa yang akan dihadapinya nanti.

Jumong ingat kata2 Tuan Cheon dan ia sudah menitipkan surat untuk Yoohwa. Tuan Cheon tidak bisa janji apalagi ketika tahu Yoohwa, Ye Soya, dan Yu Ri ada dalam tahanan rumah, tapi ia akan mengusahakan yang terbaik untuk Jumong. Jumong masuk ke dalam dan mendapat laporan dari Ma Ri bahwa ada 2 penjaga terbunuh. Seseorang pasti menyelinap dan mematai-matai mereka. Jumong berkata tidak boleh ada yang tahu kalau mereka ke Gyeru. Ma ri mengerti dan ia akan segera memeriksanya.

Bubunno dan anak buahnya terus mengamati Jumong dari jauh. Anak buahnya mengeluh karena dingin dan ingin kembali tapi Bubunno berkata mereka harus menunggu agar bisa tahu sebenarnya Jumong mau pergi kemana, anak buahnya pergi untuk istirahat dan Oh-Ma-Hyeop melihatnya, Oh Yi membunuh pria itu. Bu bunno dan beberapa prajurit Buyeo muncul dan mereka segera terlibat pertempuran dan Bu Bunno pergi setelah pengawalnya terbunuh.

Di Jolbon, So seono, Sayong dan anak buah mereka bersembunyi dari prajurit. Di Gyeru, Yeontabal memikirkan percakapannya dengan So Seono, lalu Gyepil masuk dan lapor bahwa So Seono dan yang lain berhasil masuk ke dalam benteng Song Yang dengan aman. Yeon Tabal minta Gyepil menyiapkan pasukan untuk berangkat, dan ia menemui adiknya, Yeon Chae ryeong dan minta pendapatnya. Yeon Chaeryeong mencoba mencari cara agar tidak perlu perang, Yeon Tabal berkata tidak perlu takut perang, dan minta Yang Tak untuk siap2.



Di istana Buyeo, Ratu mengundang peramal Mawuryeong untuk melihat putri menteri Jaeboo, dan Ratu meminta dayang keluar. Ratu berkata pada Ma Wuryeong, ia ingin mengangkat gadis itu sebagai selir Daeso. Mawuryeong menyetujuinya karena akan memberikan keberuntungan untuk Dae So.

Yang Seolran marah setelah mendengar dari Haochen bahwa Ratu akan mengangkat putri menteri Jaeboo sebagai selir Daeso. Seolran menyalahkan Ye Soya, ini karena Ye Soya mondar mandir di istana menggendong Yu Ri, sehingga Ratu menjadi iri. Seolran tanya bagaimana dengan racun untuk Yu Ri, dan Haochen berkata tidak berhasil.

Yoo Hwa datang membawa obat yang dikirim Seolran lewat perantaraan dayang. Seol Ran pura2 tenang dan tanya apa yang membawa Yoo hwa datang ke tempatnya. Dan apa isi mangkuk itu. Yoo Hwa berkata dia membawa vitamin berharga untuk Seolran, karena Seolran sungguh murah hati pada Ye Soya dan Yu Ri. Seolran terperanjat tapi berkata ia tidak perlu vitamin dan menolaknya. Yoo Hwa lalu memperingatkan Seol Ran, jika ia berani mencelakai So Ya atau Yu Ri, maka Seol Ran akan mendapatkan malapetaka. Wow..

Bubunno kembali ke Buyeo dan lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae dan pergi tapi ia tidak tahu tujuannya. Na Ro berkata ini kesempatan bagus, dan Dae So bisa menyerang gunung Bongae. Dae so menghadap Raja dan minta persetujuan untuk menyerang gunung Bongae, ia minta pasukan untuk menyerang gunung Bongae. Geumwa minta Dae So menunggu dulu. Lalu Yoo Hwa datang dan Raja meminta Dae So pergi.

Yoo Hwa tanya apa ada harapan untuk kondisi Geum Wa. Raja berkata ini dari langit, tidak ada yang bisa ia lakukan. Yoo hwa minta Geumwa melepaskan Ye Soya dan Yu Ri dan mengirim mereka pada Jumong. Geum Wa berkata jangan mulai lagi. Ia akan mengirim mereka jika sudah tiba saatnya. Raja berkata ia akan menjaga mereka berdua dengan baik selama mereka ada di Bu Yeo. Yoo Hwa berkata seseorang mencoba membunuh Yu Ri dan ia berkata jika Geum Wa tidak mengirim mereka, maka ia yang akan mengirim mereka pergi dan Yoo Hwa beranjak.

Geum Wa menaikkan suaranya dan berkata bahwa ia bertemu dengan peramal dari gunung Shijo yang mengatakan bahwa Buyeo akan dihancurkan dan mengingatkan Yoo Hwa bahwa Jumong adalah orang yang mematahkan busur Damul. Geumwa berkata tanpa ijinnya, Yoo Hwa tidak boleh mengeluarkan Ye Soya dan juga Yu ri dari istana dan Yoo Hwa harus ingat itu. Yoo hwa keluar sambil menangis dan kemudian berkata pada dirinya sendiri, ini adalah saatnya ia harus berpisah dengan Geumwa.

Geumwa memerintahkan Songju untuk mengirim pengawal di kediaman Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mengamati kegiatan mereka. Song Ju heran. Ye Soya membawa Yu Ri dan akan menghadap Yoo hwa, ia kaget melihat penjaga ada di depan kediaman Yoo Hwa. Ye Soya masuk dan mengatakan itu pada Yoo Hwa. Yoo Hwa berkata ia sudah tahu, Yoo Hwa berkata pada Ye Soya, mereka akan segera meninggalkan istana Bu yeo dan minta So Ya membuat persiapan.

Dayang Ratu lapor bahwa Raja menempatkan penjaga di depan kediaman Yoo Hwa. Ratu senang mendengarnya dan berkata Yoo Hwa akan segera merasakan bagaimana rasanya dibuang oleh Raja.

Tuan Cheon tiba di istana Buyeo dan menemui kontaknya, Tae Majin. Ia dibawa ke istana Pangeran Yeong Po. Tuan Cheon memberikan hadiah untuk Pangeran Yeong Po. Ma Jin membukanya dan menunjukkan emas dan perak pada Yeongpo. Yeong Po senang sekali dan berjanji pada Tuan Cheon ia akan membantunya di masa mendatang. Tuan Cheon berkata ia mau berbisnis dengan Yeong Po dan ia menginginkan catatan mengenai Joseon tua. Jika Yeong Po bisa memperolehnya, Cheon janji akan memberikan hadiah besar untuk Yeong Po. Yeong Po berkata tidak akan susah untuk mendapatkan sesuatu dari suatu dinasti yang sudah runtuh.


oh..he's so adorable....

Tuan Cheon diantar keluar oleh Majin. cheon berkata ia ingin bertemu Yoo Hwa. Majin kaget, mengapa mau bertemu Lady Yoo Hwa, Yoo Hwa ada dalam tahanan rumah dan susah untuk menemuinya. Cheon menjelaskan ia pernah bertemu Yoo hwa sekali dan Lady Yoo Hwa sangat baik padanya, dan ia hanya ingin mengunjunginya lagi. Akhirnya Majin menyuap penjaga (penyuapan sudah ada sejak dahulu kala..) agar mengijinkan Cheon masuk. Tuan Cheon berhasil masuk ke dalam kediaman Yoo hwa. Cheon berkata ia datang atas perintah Jumong. Yoo Hwa kaget dan sangat terharu. Cheon memberikan gulungan surat dari Jumong dan minta Yoo hwa membacanya.


Tuan Cheon pergi, Yoo Hwa membaca surat Jumong, "Ibu tolong maafkan aku dan dalam setiap kesulitan, ibu, Yesoya, dan Yu Ri adalah orang2 yang selalu ada dalam pikiranku, ada saatnya aku ingin lari dari takdirku dan menemui kalian, tapi aku akan bertahan dan memenuhi panggilan besarku." Yoo Hwa menunjukkan surat itu pada Yesoya yang membacanya sambil menangis, sementara Yoo Hwa memeluk dan mengayun-ayunkan Yu Ri dengan bahagia.

DaeSo berangkat dari Buyeo menuju gunung Bongae bersama pasukan. Ma jin melaporkan ini pada Yeong Po. Yeong Po heran apa Raja sudah memberikan ijin, dan ia mengeluh ia selangkah di belakang Dae so lagi.



Di Gyeru, So seono berkata akan ada perayaan untuk tentara dari Hyeon To malam ini, dia memberi instruksi pada anak buahnya. So Seono mengeluarkan peta yang menunjukkan kediaman Song Yang. Setelah sendirian, So seono ingat saat terakhir ia meninggalkan anak2nya, ia ingat ia berkata pada Biryu (kelak akan tinggal di Michuhol, sekarang Incheon. Biryu kelak akan bernasib tragis, ia perang melawan Onju saudaranya dan kalah lalu bunuh diri ), anaknya, bahwa ia sedang membalas untuk kematian ayahnya dan ia janji pada Biryu bahwa ia akan tetap hidup untuk melindunginya sampai Biryu menjadi raja dari Jolbon. Soseono ingat ini dan ia berharap mendiang suaminya, Woo Tae melindunginya dan membantu membunuh Song yang.

Ju Mong meminta Jaesa berkemah dan ia mengajah trio Oh-Ma-Hyeop untuk pergi ke Gyeru bersamanya. Ketika mereka sampai di Gyeru, Jumong dkk disambut Gyepil dan dibawa pada yeon Tabal. Yeon Tabal berkata So Seono membawa pasukan untuk membunuh Song Yang. Mereka hanya bisa menunggu. Ju Mong kaget dan saat keluar, Ma Ri melapor So Seono dalam bahaya, meskipun ia berhasil membunuh Song Yang, mereka tidak bisa keluar hidup2 dari Biryu. Oh Yi dan Hyeop Bo setuju, mereka harus membantu So Seono, dan mendesak Ju Mong pergi menyelamatkan So Seono. Ju Mong berpikir sebentar dan akhirnya setuju, ia akan pergi ke istana Song yang.

Song Yang menyambut para jendral dari Hyeonto dan mengundang mereka minum2 dan setelah mereka mengalahkan Gyeru, mereka bisa memiliki semua budak2 Gyeru dan harta di Gyeru. Anak buah So Seono mulai menyalakan api dan Song Yang kaget mendengar laporan anak buahnya. Song Yang keluar dan ia melihat api. So seono dan pasukan kecilnya bersembunyi dan melihat prajurit yang mabuk dan sempoyongan bingung dengan api. So seo no menuju ke istana Song Yang dan mereka mulai bertempur dengan pasukan Song Yang. Tapi pasukan song Yang semakin banyak yang datang dan So Seono dkk terkepung.

Song Yang berkata pada pasukannya So Seono datang untuk membunuhnya, jadi ia harus ditangkap dan dibunuh. So seono luka parah di bahunya. Sayong meminta Chan Soo mengawal So Seono pergi dan mereka mulai lari.

Ju Mong melihat dari jauh pasukan Song Yang yang tersebar. So seono bersembunyi dan Sayong berkata lukanya parah dan mereka harus cari obat untuk menyelamatkan So seono. Kalau tidak So seono bisa mati. Chan Soo berkata itu sulit sekali dengan kondisi seperti ini, tapi sayong berkata harus dan mendesak Chan Soo untuk segera pergi. Chan Soo pergi dan So Seono meminta Sayong lari dengan sisa pasukan. Sayong tidak mau. Song yang memerintahkan pasukannya untuk mencari mereka.

Oh Yi lapor pada Jumong, usaha pembunuhan So Seono gagal dan ia luka parah dan sekarang bersembunyi di suatu tempat di Biryu. Ju Mong berkata susah bagi so Seono untuk lari dari Biryu dengan luka seperti itu, mereka harus menemukan So Seono sebelum Song Yang. So seono mulai kehilangan kesadarannya, Ju Mong dan Oh Yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo berusaha menemukan So Seono...

Jumong episode 60

Chan Soo terlihat oleh tentara Biryu dan langsung menyerang mereka. Chan Soo hampir saja mati tertebas pedang kalau saja Jumong dkk tidak segera muncul. Chan Soo membawa Jumong menemui So Seono. Sayong kaget bagaimana Jumong bisa ke tempat ini, Hyeon Bo menjelaskan apa yang terjadi. Sayong tanya obat dan Chan Soo memberikannya. Jumong memerintah trio Oh-Ma-Hyeop untuk mengawasi pasukan Song Yang. Jumong melihat Sayong membubuhkan obat pada So seono.

Song Yang semakin marah, So seono belum juga ditemukan, dan ia memerintah jenderalnya untuk bersiap menyerang Gyeru. Jenderalnya berkata mereka belum siap tapi Song Yang langsung memerintah untuk menyiapkan pasukan segera.

So Seono sadar dan melihat Jumong. Chan Soo berkata jika bukan karena Pemimpin Jumong, mereka mungkin tidak akan bisa menyelamatkan So seono. So Seono berterima kasih pada Jumong. Ma Ri masuk dan lapor, pasukan Song Yang bergerak. Jumong berkata mereka harus cepat dan membantu So Seono keluar. Jumong minta Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan menunggunya bersama Damul dan tidak melakukan apapun sampai mereka tiba. Sayong setuju. Jumong kembali ke Bongae dan Sayong membawa So seono kembali ke Gyeru.

Jumong berkata mereka harus membunuh pasukan Han yang bergabung dengan pasukan Song Yang dan mereka bersiap.

Chan Soo dan Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan Sayong berkata pada Yeontabal untuk menyiapkan obat segera. Soseono luka parah. Tabib datang dan berkata luka So Seono banyak sekali. Sayong berkata pada Yeon Tabal, Yeon chaeryeong serta Yang tak bahwa Jumong setuju membantu mereka. Mereka tidak boleh melakukan apapun sampai pasukan Damul tiba. Yeontabal minta Sayong menyiapkan pasukan agar siap begitu Jumong tiba.

Di istana Buyeo, Ma wuryeong kembali dari gunung Shijo, ia menemui Bi Geumseon dan minta obat untuk Raja, Ma Wuryeong membawa air suci yang diberikan Bigeumseon. Lalu mereka mengadakan upacara suci dan Ma Wuryeong mengoleskan air suci itu ke wajah Geumwa, dan Ma Wuryeong berteriak ia kaget karena bercak hitam di wajah Raja Geumwa langsung hilang. Setelah itu, Geumwa berbicara dengan Ma Wu ryeong. Ma Wu ryeong lapor, menurut Bi geum Seon, pemilik busur Damul sudah membawa busur itu pergi. Geumwa tanya siapa dia, Ma wu ryeong menjawab, kau tahu orang itu dengan baik.

Pasukan Han bergerak menuju Gyeru. Mo Palmo memimpin sebagian pasukan Damul untuk mengubur bahan peledak di tanah. Jumong dan pasukan Damul menunggu pasukan Han lewat dan ketika Oh Yi lari dan lapor bahwa pasukan Han sudah dekat, Jumong berkata siap untuk menyerang.

Ketika pasukan Han lewat di dekat jebakan Jumong, Jumong dan pasukannya mulai menembak dengan panah berapi ke arah tanah dan saat pasukan Han kacau balau, Jumong dan pasukannya mulai menembaki mereka dengan anak panah dan menyerang dengan pedang. Pasukan Han mencoba mundur, Ju Mong mengejar mereka dan menembaki mereka dengan panah, satu demi satu. Keren juga si Jumong.

Song Yang akan berangkat meninggalkan Biryu dengan pasukan, tiba-tiba ia mendapat laporan bahwa pasukan Han yang sudah berangkat duluan, dihancurkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Song Yang shock. Jumong dan pasukan Damul-nya tiba di Gyeru, dan disambut meriah oleh rakyat Gyeru. Yeon Tabal berkata Gyeru diselamatkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Jumong berkata mulai sekarang, pasukan Damul dan Gyeru adalah satu.



Jumong tanya mengenai So Seono, ternyata So Seono pingsan. Jumong terlihat cemas. Sayong mengantarnya menemui So Seono. Sayong berkata pada So seono yang tidak sadar bahwa Pasukan Damul menyingkirkan pasukan Han dan sekarang Jumong ada di sini, So Seono harus membuka matanya.


Di Hyeonto, Yang jeong murka dan tanya pada Song Yang, apa yang dilakukannya ketika pasukan Han dibantai oleh Jumong. Song yang minta maaf, tapi Yang jeong tidak mau mendengar alasan Sang yong dan minta pertanggung jawaban Sang yong terhadap 2000 prajurit Han yang mati. Song Yang minta diberi kesempatan lagi. Yang Jeong berkata Han sudah berkorban terlalu banyak dan jika Song Yang tidak membalas kerugian ini maka mereka akan menyerang Biryu.



So dan pasukan Buyeo tiba di kaki gunung Bongae dan Naro lapor bahwa di Bongae hanya tinggal orang tua, wanita, dan anak2, semua pergi, bahkan para pengungsi juga tidak ada. Dae so murka. Naro tanya apa yang akan dilakukan Dae so. Dae So berkata mereka harus membunuh orang2 tua itu dan anak-anak juga, mereka harus membakar Bongae. Bubunno kecewa dan berkata mereka hanya orang tua dan anak2, tapi Dae so berkata suatu hari anak2 itu akan tumbuh menjadi pasukan Damul jadi mereka perlu dibasmi juga. Bubunno mencoba untuk bicara dengan Dae So, itu sangat kejam. Tapi Naro minta Bubunno diam saja dan ikut saja perintah Dae so.


Pasukan Damul yang tersisa bersiap untuk memindahkan orang tua dan anak2, pasukan Buyeo tiba dan mulai membantai semua yang tersisa. Bu Bunno melihat dengan perasaan muak saat Dae so dan tentaranya dengan kejam dan beringas membantai dan memenggal anak2 (pantes Dae So ngga punya anak, kualat dia..), orang tua, dan wanita, mereka dibutakan oleh kemarahan.

Geumwa beristirahat di istananya dan ingat apa yang dikatakan Ma Wuryeong mengenai pemilik busur Damul dan Geum Wa gelisah. Geumwa memerintahkan Song ju untuk mencari sisa2 catatan Joseon lama yang ada di Buyeo. Mendengar ini, Majin langsung lapor pada Yeong po bahwa Raja mencari catatan yang diambil Yeong Po. yeong Po heran mengapa tiba2 tertarik dengan catatan yang sudah berdebu yang sudah puluhan tahun di sana? Majin tidak tahu. Yeongpo minta Majin menemui Cheon dan mengambil kembali catatan itu. Tapi ternyata Cheon sudah meninggalkan Buyeo. Yeong po langsung menemui penjaga perpustakaan agar tidak berkata apapun kalau Yeong po pernah mengambil catatan itu.

Songju lapor pada Raja bahwa catatan itu tidak ditemukan. Geumwa berkata ia pernah melihat catatan itu beberapa dekade lalu dan penjaga berkata ia baru menjaga di sana 10 tahun lebih sedikit dan ia bahkan tidak tahu jika ada catatan seperti itu. Geumwa tanya apa Jumong mungkin pernah melihat catatan itu, dan penjaga lapor bahwa Jumong membaca segalanya saat ia ada di Buyeo.

Dae so kembali ke Buyeo dan lapor pada Raja bahwa Jumong memindahkan markasnya dan Raja tanya dimana? Dae so berkata ia belum tahu, lalu Bu deok Bul masuk dan lapor bahwa Jumong dan pasukan Damul sekarang bergabung dengan Gyeru menjadi satu kekuatan melawan Han. Geumwa minta Bu deok Bul segera menyiapkan sidang. Dalam sidang dewan, Bu Deok bul berkata pada Raja, bahwa sekarang jumong sangat kuat dengan persenjataan dari baja apalagi ditambah dukungan Gyeru yang menguasai perdagangan, maka pasukan Damul benar2 menakutkan. Dae so membenarkan dan berkata Jumong akan mendirikan negara baru di Jolbon dan Yeongpo bertanya apa ini akan menjadi ancaman besar untuk Buyeo.

Dae So mendesak Raja untuk mengatasi Jumong sebelum dia bisa mewujudkan rencananya. Mereka harus membantu Song Yang menyerang Gyeru. Para menteri ragu2, Bu yeo tidak dalam keadaan sanggup membantu siapapun dengan pasukan mereka, dan Geumwa memerintahkan Heuk Chi untuk mencari informasi apapun mengenai Jumong dan Gyeru segera.



Yoohwa dan yesoya mendengar bahwa Jumong meninggalkan Bongae dan bergabung dengan Gyeru. Yoohwa berkata pemimpin Gyeru So Seono adalah orang yang hebat dan pasti akan membantu Jumong mendirikan negaranya. Yesoya tanya kapan mereka akan meninggalkan Buyeo. Yoo Hwa berkata tunggu sebentar lagi. Yesoya pergi keluar dan dayangnya berkata ia cemas karena Jumong pergi ke Gyeru, karena dulu Jumong dan Soseono punya hubungan istimewa, apalagi sekarang suami So Seono sudah meninggal. Ini semua menggelisahkan.


Yesoya tanya, "Apa kau cemas Jumong akan melupakan aku? jangan cemas, karena Jumong selalu hidup dalam hatiku." Tapi wajah Ye Soya terlihat murung.

Di gyeru, SorRyeong tanya apa Jumong puas dengan lingkungan barunya. Jumong berkata masih banyak yang harus dicapainya. Anak bintang tanya apa Jumong akan perang dengan Biryu, Jumong menjawab jika perlu maka ia akan perang. Anak bintang berkata Biryu adalah salah satu suku yang harus dirangkul tanpa pertumpahan darah. Jumong tanya apa ada cara untuk melakukan itu, dan Sor ryeong yakin ada caranya.

Jaesa masuk dan ia berkata jenderal yang terluka dari gunung Bongae tiba. Jenderal itu lapor bahwa mereka baru akan memindahkan orang tua dan anak2 ketika Daeso tiba dan membunuh mereka semua. Jenderal itu berkata anak2 mohon agar tidak dibunuh tapi semua dibantai oleh pasukan Buyeo sampai mati. Oh yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo menangis dan murka, mereka minta agar Jumong segera mengirim mereka untuk membunuh Dae So. Jumong mencoba tenang dan berkata agar membawa jenderal yang luka itu untuk diobati. Jumong berkata pada ketiga anak buahnya, mereka harus fokus mendirikan negara mereka dan harus mengendalikan amarah mereka kali ini. Chan soo datang dan lapor bahwa So Seono sudah sadar.

So Seono tanya pada ayahnya apa yang terjadi. Yeontabal berkata tidak ada yang harus dicemaskan lagi, Jumong sudah menyingkirkan tentara Han dan mereka tinggal membuat Song Yang berlutut dan So Seono harus segera pulih. Jumong masuk dengan sayong, So seono berusaha duduk, Jumong minta So Seono berbaring saja. So seono berkata ia tidak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka. Jumong berkata membalas apa, ia hanya mendesak So Seono agar segera pulih, banyak yang akan ia capai bersama So Seono.

Tuan Cheon tiba dari Buyeo dan memberikan catatan Joseon lama itu pada Jumong. Jumong melihatnya dan berkata bahwa mulai sekarang sejarah Joseon tua akan dilanjutkan oleh pasukan Damul. Jumong berterima kasih. Jumong kemudian bicara pribadi dengan Cheon dan tanya apa sudah mengirim surat pada Yoohwa. Cheon menjawab sudah, dan mereka baik2 saja hanya dijaga oleh pengawal.

Di Jolbon, Songyang berkata mereka tidak bisa mengharapkan bantuan Hyeonto dan Yang Jeong lagi. Song Yang minta para kepala suku memberi upeti dan mereka mengeluh dan berkata mereka sudah susah payah untuk upeti waktu lalu, tapi Song Yang membentak dan berkata mereka akan mendapatkan barang mereka kembali setelah menyerang Gyeru dan mengingatkan mereka jika tidak memberikan upeti, mereka akan dibunuh duluan sebelum mereka menyerang Gyeru.

Di Buyeo, Ratu memuji menteri Jaeboo karena sudah mendidik putrinya dengan begitu baik, menteri Jaeboo hanya berkata putrinya masih muda dan masih banyak yang harus dipelajari. Daeso datang dan Ratu mengenalkan Daeso dengan putri menteri Jaeboo. Gadis itu mengenalkan diri, namanya Ga hee. Ratu berkata agar Dae So setuju untuk mengambil Ga hee sebagai selirnya segera demi keturunan takhta Buyeo. Daeso setuju saja tapi harus menunggu sampai Buyeo keluar dari krisis sebelum mengadakan pernikahan.

Seolran berkata pada Dae so ia dengar dae So bertemu dengan putri menteri Jaeboo. Dae So diam saja. Seolran berkata tidak perlu mencemaskan dirinya, Dae So minta maaf dan berkata ia tidak bisa menolak keinginan Ratu untuk meneruskan garis keturunan. Seolran diam saja.

Haochen tanya apa Seolran baik2 saja. Seolran berkata ia tidak punya pilihan karena ia mandul dan ia bersumpah akan membalas semua kebencian yang sudah diberikan Buyeo dalam hatinya jika ia menjadi Ratu kelak.

Raja Geumwa mengumpulkan anak buahnya dan berkata sebelum Damul mengahancurkan Buyeo, mereka akan menyerang Jumong dan Damul lebih dahulu. Budeok Bul memberi selamat pada Geumwa atas keputusannya, Menteri Jaeboo menanyakan apa strategi Raja. Raja berkata Song yang ada dalam krisis, mereka akan meminta bantuan Jolbon. Daeso berkata ide bagus dan ia minta ijin memimpin pasukan. Raja memerintah Heukchi menyiapkan 2000 prajurit dan DaeSo yang memimpin.

Jumong melihat catatan Joseon lama dan So seono datang menemui Jumong. Jumong tanya apa So Seono sudah sehat untuk berjalan. So Seono berkata ia tidak apa2. So Seono tanya apa gulungan bambu itu, Jumong berkata itu adalah catatan mengenai Joseon lama. Bukankah itu sudah lama hilang? Jumong mengeluarkan peta Joseon lama yang terbentang sangat luas. So Seono berkata, "Aku pernah mendengar joseon lama itu wilayahnya sangat luas tapi aku tidak pernah menyangka seluas ini." jumong berkata Damul dan Gyeru akan meng-klaim teritori yang luas ini dan itulah alasan mengapa ia datang ke Gyeru.



Di istana Buyeo, Ye Soya dan pelayannya membawa makanan dan anggur untuk pengawal di luar kediaman Yoohwa. Penjaga berterima kasih pada Ye Soya tapi anggur terlarang di Buyeo. Yesoya berkata tidak apa2, mereka tidak perlu minum anggur jika memang tidak boleh. Beberapa saat kemudian, pelayan masuk dan berkata penjaga sudah pingsan semua. Yoo Hwa bergegas dengan pelayan dan bungkusannya. Yoo Hwa menemui Yesoya yang sudah menunggu dengan Yu Ri. Yoo Hwa berkata mereka harus cepat. Ketiganya dan pelayan melarikan diri dari istana Buyeo. Mereka menyuap penjaga istana. Setelah mereka di luar, mereka segera berganti pakaian. Song ju mengunjungi kediaman Yoo Hwa dan menemukan gulungan bambu yang ditinggalkan Yoo hwa.


Song ju membawanya pada Raja, dan berkata Lady Yoo Hwa dan Ye Soya menghilang dan mereka pasti melarikan diri. Geumwa membuka gulungan bambu itu dan membaca surat Yoo Hwa. Yoo hwa minta maaf, ia sudah mencoba untuk membayar hutang yang dimilikinya pada Geumwa, tapi saat Geumwa membuat Ye Soya dan Yu ri menjadi tahanan rumah, takdir mereka sudah berakhir. Terakhir, Yoo Hwa minta maaf. Geumwa murka, ia memerintah Songju untuk menutup semua jalan menuju Gyeru untuk menangkap mereka.

Di tengah kegelapan malam, Lady Yoo Hwa, Ye Soya, dan Yu Ri (kelak akan menjadi Raja ke-2 Goguryeo) dan juga pelayan mereka melarikan diri dan mereka dikejar oleh Naro dan pasukan berkuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar