Jumong episode 56

3 tahun sudah berlalu....
Di Jolbon, Yang Tak dan Yeon ChaeRyeong mengatakan pada semua bahwa Song Yang akan pindah ke Gyeru mulai sekarang karena Biryu tidak lagi dalam kondisi bagus sejak tahun lalu. Chan soo mengeluh mereka sudah mengajukan penawaran tapi masih tidak mungkin baginya untuk pendah ke sini, dan Yang Tak setuju mereka harus mundur. Yeon Chae Ryeong berkata mereka tidak punya pilihan karena mereka tidak punya pasukan untuk berperang dengan Song Yang. So Seo No meyakinkan bibinya agar tidak perlu cemas, ia akan pergi untuk berdagang garam ke Haeng In.
Malamnya, So Seo No berpikir sendirian, pembantunya datang dan berkata bahwa putranya, Biryu dan Ohnjo sudah tidur nyenyak. So Seo No minta agar pembantunya menjaga putranya saat ia pergi bisnis nanti. So seo No, Sayong dan Yeon Ta Bal pergi untuk melihat Woo Tae yang sedang melatih pasukan. Woo Tae bertanya mengenai anak2, So Seo No berkata mereka baik2 saja, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Woo Tae lapor pada Yeon Ta Bal, pasukannya semakin bagus skill-nya. Sayong berkata itu sudah seharusnya karena mereka sudah berinvestasi banyak untuk mereka. So Seo No minta agar mengirim 50 orang pasukan 4 hari lagi ke Gyeru dimana Song Yang akan datang. Yeon Ta Bal minta Woo Tae untuk bersiap, Woo Tae bersumpah akan membalas apa yang sudah dilakukan Song Yang, tapi So Seo No minta agar Woo Tae tenang dan hati-hati karena ini penting dan Woo Tae setuju.
Di gunung Bongae, Mo Pal Mo melanjutkan membuat persenjataan baja untuk Ju Mong dan pasukan Da Mul. Mu Song membantu sambil bercanda..Ju Mong dan Three Musketeernya juga bersama pasukan Damul terus bertempur melawan berbagai macam suku Han. (Bangsa Han punya banyak suku).
Ketika Ju Mong kembali, Mo Pal Mo minta maaf dia masih gagal membuat rompi baja untuk perang. Ju Mong menghiburnya itu bukan hal yang gampang dan Mo Pal Mo adalah kontributor terbesar bagi pasukan Damul. Jika tangan dan tubuh Mo Pal Mo sakit akan menjadi kehilangan besar bagi Damul, itu sebabnya Ju Mong minta Mo Pal Mo menjaga kesehatannya baik2. Mo Pal Mo jadi tersentuh.
Di Hyeonto, Yang Jeong menerima Song Yang. Song Yang tanya mengapa Yang jeong memanggilnya, Yang jeong memperlihatkan padanya peta yang memperlihatkan semua yang ditaklukkan Ju Mong dan pasukan Da Mul-nya, dari Chang Cheon Gok ke Joongsan, ke Gyesoo-jok, ke Dongman-jok, dan bahkan Seonmi-jok, dan sekarang Hyeonto juga terancam...Song Yang menjawab bahwa ia siap membantu jika diperlukan. Yang Jeong berencana akan menghancurkan Ju Mong dan pasukan Da Mul, dan kemudian menyerang Bu Yeo. Sang Yong kaget.
Dongseon kembali dari perjalanan di perbatasan Dong Moon memeriksa keadaan Dae So dan Yang Seol Ran, dia lapor bahwa keduanya sangat menderita. Dong Seon juga berkata bahwa istana Bu yeo tampaknya tidak berniat memanggil kembali Dae So dan Seolran, maka Yang Jeong murka dan ia bersumpah demi nama Geum Wa, berkata bahkan binatang pun menjaga anaknya lebih baik dari pada dia...
Para menteri bertanya apa Yang jeong akan membawa Dae So dan Seol Ran ke Hyeon To saja, Dong Seon juga setuju dengan usul para menteri...
Di Buyeo, Ma Wu Ryeong memimpin upacara suci dengan pengorbanan darah domba ...Raja Geum Wa, Ratu Won Hu, dan banyak pemimpin Bu yeo hadir. Pangeran Yeong Po minum anggur sampai mabuk, Ma Jin minta Yeong Po berhenti. Yeong Po berkata apapun yang dilakukan ayahnya untuk menyenangkan langit melalui kuil dan persembahan, satu2nya cara untuk menyelamatkan Bu Yeo adalah dengan raja baru..dan ia tertawa lalu minum anggur lagi. Songju tiba dan berkata pada Yeong Po bahwa Raja memanggilnya untuk menghadiri sidang.
Pangeran Yeong Po dengan gugup bergegas menghadiri sidang. Raja tiba dan tanya mengenai keadaan Bu yeo pada para menteri. Semua melaporkan mengenai keadaan Bu Yeo yang tidak baik. Kakak Ratu berkata mereka harus minta bantuan Han, tapi Bu Deuk Bul tidak setuju dan berkata Han tidak akan membantu Bu yeo dan mereka justru akan menyerang Bu yeo jika mereka tahu kelemahan Bu yeo. Bu deok Bul menyarankan agar mereka menyerang Haeng In dan Okjeo. Setelah sidang selesai, Ratu minta agar Raja memanggil Daeso kembali, tapi Raja berkata jika waktunya tiba ia akan melakukan itu. Raja minta Ratu untuk pergi, tapi Ratu tidak mau dan memohon pada Raja kembali, kakak Ratu juga setuju, ia berkata Dae So sudah bertobat.
Tapi Geum Wa berkata Daeso (kaya merk apa ya..pompa air gitu..) belum berubah, Ratu kesal dan berkata yang berubah adalah Raja, bagaimana Raja bisa dengan mudah mengampuni gubernur Sa Chuldo yang sudah mengkhianatinya tapi tidak bisa mengampuni anaknya sendiri setelah begitu lama..Tapi Raja tidak bergeming dan ia marah, minta Ratu pergi untuk melihat sendiri bagaimana Dae So menjalani hari-harinya.
Di Benteng Dongmoon, Dae So menghabiskan waktunya dengan minum anggur dan menonton hiburan pertempuran berdarah. Sekelompok rakyat ditangkap dan Dae So memerintah mereka untuk bertempur melawan prajurit yang baru direkrut dan sekelompok berandal jalanan, dan Dae So tertawa saat ia menikmati melihat para prajurit dengan gampang membunuh orang2 itu. (kaya Kaisar Nero aja...) Dae So bertepuk tangan dan ia tanya siapa nama prajurit itu, namanya Bubuno. Dae So minta Naro melawan Bubuno, tapi Na Ro menolak, mereka bisa melakukannya besok. Ia mengingatkan Dae So bahwa Seol Ran menunggunya, Dae So dengan sinis berkata bahwa Naro sekarang sudah menjadi pembantu Seol Ran.
Dae So kembali dan Seol Ran menyatakan kemarahannya. Berapa lama lagi mereka harus hidup seperti ini, Dae So berkata berapa lama lagi Seol ran berencana untuk terus menanyakan hal yang sama. Seol ran mengingatkan Dae So apa ini yang bisa dilakukannya dan mengingatkannya sementara Dae So menghamburkan waktunya, Ju Mong sudah memiliki lebih dari 400 orang. Dunia menertawakan Dae So, mereka berkata itulah dia orang yang dulu dipikir adalah Naga, tapi Naga sebenarnya adalah Ju Mong. Dae So murka dan minta Seol Ran tutup mulut tapi Seol Ran tetap bicara dan berkata ia akan ke Hyeon To jika kehidupan mereka hanya seperti ini.
Suatu tempat dekat Jolbon, Woo Tae bersiap menyergap Song yang saat ia lewat, dan saat Song Yang mendekat, Woo Tae memerintahkan untuk menembakkan panah pada pasukan Song Yang. Song Yang lari, Sayong bergabung dengan penyerangan itu dan berdua bersama Woo Tae membantai pasukan Jolbon satu demi satu...dan mendekati Song Yang.
Woo Tae berkata pada Song Yang, tanah yang diinjak ini adalah kuburan Song Yang, tapi tepat saat Woo Tae akan membunuh Song Yang, Jenderal kepala dari pasukan Song Yang menusuk Woo TAe dari belakang dan Woo Tae ...jatuh dengan bertumpu pada lututnya, sementara Song Yang berhasil kabur dengan kuda.
Woo Tae memuntahkan darah segar, dan berkata pada Sayong untuk berkata pada So Seo No, dia minta maaf ia tidak bisa menyelesaikan harapan So Seo No...Woo Tae memanggil nama So Seo No dua kali dan mati.
Sayong bergegas melapor pada So Seo No dan Yeon Ta Bal. Sayong berkata Song Yang terluka tapi berhasil kabur dan mereka menangkap pasukan Song Yang. So Seo No senang dan tanya lalu mengapa kau bersedih? Sayong berkata Woo Tae meninggal. So Seo No tidak bisa berkata-kata dan Yeon Ta BAl tanya apa benar Woo Tae meninggal, Sayong minta maaf dan berkata, benar.
So Seo No tetap diam saja dan ia mulai berjalan pergi...Sayong berkata pada So Seo No ia benar-benar minta maaf, tapi So Seo No mengepalkan tangannya dan berkata mereka sedang menyiapkan pasukan ke Gyeru. So Seo No mengatakan ini dengan menahan air matanya, Yeon Ta Bal sedih melihat putrinya.
So Seo No membawa pasukannya menyerang Yeon Chae Ryeong. So Seo No mengulurkan pedangnya pada Yang tak dan Yeon Chae Ryeong dan memperingatkan mereka bahwa Song Yang tidak akan diam saja. Gyepil masuk dengan ceria. Tapi ia heran mengapa semua tampak sedih, Gyepil heran apa yang terjadi, kemudian orang2 membawa sesosok tubuh ditutup oleh kain putih. So Seo No dan Gyepil mendekatinya dan saat So Seo No membuka kain penutupnya ..dan terlihat wajah Woo Tae yang sudah kaku...Gyepil dan So Seo No menangis meratapi Woo TAe.
Song Yang lari ke Biryu dan mengumpulkan pasukan Jolbon untuk menyerang Gyeru, tapi Jenderal berkata mereka harus menunggu karena So Seo No tampaknya sedang membangun kekuatan.
Di dekat sungai, So Seo No dan Yeon Ta Bal dan semuanya memberikan penghormatan terakhir pada Woo Tae (hiks..Moon Noh mati lagi..), tubuh Woo Tae ditaruh diatas kayu dan kemudian disulut dengan api. So Seo No kembali ke Gyeru dan ia memimpin Gyeru. Rakyat Gyeru bersorak menyambut So Seo No.
So Seo No memberi pengumuman, mereka telah hidup dibawah tekanan Song Yang. tapi mereka tidak akan melakukannya lagi dan akan membuat Song Yang berlutut di depan mereka. Gyeru akan membebaskan diri dari Jolbon dan mereka akan membuat negara mereka sendiri. Rakyat bersorak-sorai dan Yeon Ta bal tersenyum.
Kemudian, Yeon Chae Ryong, Chan Soo, dan Yang Tak diseret di depan semua orang. Yeon Chae Ryeong mohon pada kakaknya agar mengampuninya. Yeon Ta BAl berkata ia menyerahkan semua pada So Seo No. Chan Soo berteriak, semua salahnya, So Seo No harus membunuhnya dan melepaskan ibunya. So Seo No mendekati mereka dan memerintahkan agar ikatan mereka dilepas. So Seo No berkata Chan Soo dulu adalah pemimpin mereka dan berkata pada bibinya bahwa ia sudah kehilangan pria yang ia sayangi dan ia tidak mau lagi melihat darah tercurah diantara mereka. Yang Tak berlutut dan berterima kasih atas belas kasihan So Seo No.
Beberapa waktu kemudian, Sayong menyarankan mereka harus menyerang Song Yang sebelum ia mengumpulkan kekuatan lagi. Sayong minta agar So Seo No menyerang Biryu dan membunuh Song Yang, so Seo No akan memikirkannya.
Paginya, So Seo No dan Sayong bergegas ke gunung Bongae untuk menemui Pemimpin Ju Mong. Ju Mong bergegas menyambut So Seo No. So Seo No membungkuk dan tanya apa Ju Mong baik2 saja. Ju Mong heran mengapa So Seo No datang. Sayong tersenyum pada Hyeop Bo, dan meninggalkan Ju Mong dan So Seo No sendiri. So Seo No berkata ia selama ini mengikuti berita penaklukan Ju Mong dan ia sudah menyiapkan pasukan, ada 200 orang. Ju Mong kaget dan So Seo No kemudian berkata ia datang untuk membantu Ju Mong mendirikan negara barunya.
Jika Ju Mong tetap di Bong Ae, akan sangat sulit untuk mendirikan negara, dan jika Ju Mong mau melakukannya, maka ia harus menemukan tanah yang baru. Ju Mong : apa tanah seperti itu ada, dan So Seo No minta agar Ju Mong datang ke Jolbon. So Seo No berkata banyak orang tinggal di Jolbon dan sudah ada sistem perdagangannya, dia akan membantu Pemimpin Ju Mong membangun negaranya di sana.
Sayong dan Hyeop Bo saling bertukar info. Hyeop Bo sudah terlibat begitu banyak peperangan, Sayong tenang karena Hyeop Bo sehat2 saja. Hyeop Bo tertawa dan tidak terlalu menganggap penting. Sayong jadi marah, ia berkata hidup manusia tidak ada yang tahu, jadi Hyeop Bo juga harus hati-hati. Hyeop Bo jadi kaget dan tanya apa yang terjadi di Gyeru. Sayong mendesah dan ia berkata Woo Tae meninggal dunia. Hyeop Bo kaget sekali.
Ju Mong mengantar So Seo No dan sayong pergi. Setelah mereka pergi, Hyeop Bo menghela nafas dan berkata hidup So Seo No sekarang pasti sulit. Ia berkata Woo tae meninggal dunia. Ju Mong kaget sekali dan Hyeop Bo berkata bahwa Woo Tae dibunuh oleh anak buah Song yang. Ju Mong melihat ke arah perginya So Seo No dengan tajam...
Sayong tanya apa So Seo No pikir Ju Mong akan setuju dengan bantuan mereka. So Seo No tidak tahu, Sayong tahu ini bukan keputusan mudah untuk Ju Mong.
Ju Mong membahas tawaran So Seo No dengan 3 Musketeers-nya. Ma Ri berkata ini bagus dan akan pergi ke Jolbon setelah urusan selesai. Hyeop Bo dan O Yi juga setuju. Tapi Jaesa berkata tidak semudah itu. Jika mereka mendirikan negara mereka di sana, siapa yang akan bertahta, Raja Ju Mong atau Ratu So Seo No? 3 Musketeer berkata bahwa So Seo No bukan pribadi seperti itu, tapi Jae Moo Muk berkata jika mereka tidak hati-hati, mereka hanya akan dimanfaatkan oleh kelompok So Seo No.
Ju Mong berkata ia akan membuat keputusan setelah berpikir masak-masak.
Song Yang bertemu dengan pemimpin negara2 kecil di Jolbon. Song Yang berkata Yang Jeong menawarkan bantuan pada mereka. Mereka akan menyerang So Seo No bersama.
Ju Mong berkata pada anak buahnya ia akan mengadakan perjalanan dengan O Yi ke Bu Yeo.
Dae So menerima pesan dari Yang Jeong yang meminta mereka datang ke Hyeon To. Dae So berkata pada Na ro untuk bersiap pergi ke Hyeon to.
Di istana Bu yeo, Ratu Won Hu melihat Ye Soya dan Yu Hwa berjalan-jalan dengan putra Ju Mong yang masih kecil dan Ratu menghela nafas...Saudara laki2 Ratu mencoba menghiburnya dengan berkata mengapa Da Mul tidak menyerang mereka, itu karena Yu Hwa dan Ye Soya dan bayi itu, menjadi tawanan rumah di sini.
Yu Hwa berkata pada Ye Soya, ia akan minta Geum Wa untuk mengirim Soya dan Yu Ri (kelak akan menjadi Raja ke-2 Goguryeo) pada Ju Mong. So Ya berkata bahwa waktunya tidak tepat, dan lebih baik menunggu sampai Ju Mong mendirikan negaranya dulu, karena jika tidak, maka situasi Da Mul dan Bu yeo akan sulit.
Ju Mong dan O Yi dalam penyamaran di kota dekat Bu yeo dan Jol Bon, O Yi mendapati bahwa Hyeon To mengirim pasukan ke Jolbon dan kemudian Ju Mong melihat Dae so dan Yang Seolran lewat.
Jumong episode 57
Ju Mong curiga Dae So terlibat dalam rencana penyerangan Gye Ru. Seol Ran dan Dae So tiba di benteng Hyeonto dan Dae So berkata ia malu bertemu dengan Yang jeong. Yang Jeong menenangkan Dae So dan ini kesempatan bagus dan mengajak Dae so minum. Yang Jeong berkata Geum Wa itu menyedihkan, ia tidak bisa menghentikan Ju Mong.
Dae So tanya apa yang diinginkan Yang jeong, Yang jeong berkata So Seo No sekarang menyusun kekuatan di Gyeru dan ia akan mengirim pasukan ke Song Yang di Jolbon untuk menyerang So Seo No bersama. Seol Ran memuji ayahnya dan berkata itu keputusan yang bagus. Dae So diam saja. Yang Jeong minta Dae So untuk memimpin pasukan dari Hyeon To ke Jolbon, ia memberi Dae so kesempatan untuk mengeluarkan semua kebenciannya pada Geum Wa. Dae So bergumul dengan pikirannya. Seol Ra berkata jangan ragu lagi. Dae So berkata ia tidak bisa membuang Bu Yeo dan bagaimanapun juga ia masih pangeran Bu Yeo, bagaimana ia bisa memimpin pasukan Han. Seol ran mengingatkan Dae so bahwa dunia sudah melupakan Pangeran yang dibuang di perbatasan dan ini saatnya untuk membuang masa lalu.
Bubunko tanya pada Naro apakan Dae So benar2 meninggalkan Bu yeo untuk melayani Han? Naro berkata itu bukan urusan Bu Bunko, tugasnya hanya melayani Dae So. Tapi Bu bunko berkata ia tidak bisa melayani Dae So jika Dae So mengkhianati Bu yeo. Na Ro menegurnya, tapi ia justru melihat Ju Mong dan O Yi dan Na Ro shock.
Dae So menghadap Yang jeong dan berkata ia pangeran Bu Yeo, jadi ia tidak bisa memenuhi permintaan Yang Jeong. Yang jeong marah dan berkata Kekaisaran Han sudah membuang Bu yeo, dan Bu Yeo akan segera runtuh, dan jika Yang Jeong mengatakan pada kaisar maka Han bisa kapan saja menyerang Bu Yeo. Dae So merasa terancam, dan Yang Jeong tanya mengapa Dae So keras kepala. Dae So berkata ia tetap tidak setuju dan pergi. Na Ro lari menemui Dae So dan lapor ia melihat Ju Mong, Dae So heran apa yang dilakukan Ju Mong di Hyeon To, ia memimpin pasukan dan mencari Ju Mong. Bu Bunno lapor Ju Mong ada di penginapan, mereka mengepung penginapan itu. Bu Bunno tahu bahwa yang di penginapan adalah pemimpin Da Mul, Ju Mong.
O Yi masuk dan berkata bahwa penginapan ini sudah dikepung. Na Ro memerintah pasukan untuk memulai penyerangan, Ju Mong dan O Yi berusaha lari. Dae so masuk bersama Bu Bunno, tapi Ju Mong dan O Yi berhasil lolos. Ju Mong tanya apa O Yi terluka, O Yi berkata ia baik2 saja, lalu setelah ini kita kemana, dan Ju Mong berkata Bu Yeo..
Na Ro kembali dan lapor pada Dae so, mereka gagal menangkap Ju Mong. Di Bu Yeo, penduduk berkelahi memperebutkan jatah makanan. Ju Mong melihat anak-anak dan wanita berkumpul mengumpulkan beras dari tanah, Ju Mong sangat bersedih. Keduanya tiba di tempat makan. Pemiliknya meminta bayaran di muka, karena akhir2 ini banyak yang makan terus tidak membayar. O Yi memesan nasi sup dan anggur. Pemilik kedai heran karena mereka masih memesan anggur. O Yi tanya mengapa, dan pemilik kedai berkata Raja Geum Wa sudah memerintahkan sementara waktu tidak ada alkohol di Bu yeo. Tapi pemilik kedai berkata jika mereka mau membayar, ia bisa mencarikan anggur untuk mereka. Ju Mong menolaknya dan ia tanya kondisi Bu Yeo. Pria itu menjawab, semuanya kacau dan tentaranya tidak berguna. O Yi bertanya apakah istri pemimpin Da Mul masih tinggal di istana, dan pemilik kedai berkata Ye So ya dan Yu Hwa selalu dihina oleh Ratu, tapi karena Baginda maka kedua wanita itu masih hidup.
O Yi heran mengapa Geum Wa tidak mengirim Ye So Ya pada mereka seperti yang dijanjikan Raja. Ju Mong berkata Raja menahan Ye Soya dan anak mereka sebagai tawanan, agar Ju Mong tidak bisa melakukan apapun terhadap Bu yeo sampai Geum Wa mengirim Soya dan anak mereka padanya.
Dalam istana Bu Yeo, So Ya berkata pada Yu Ri (btw, apa kabar Yuri B, temanku hehe...) kecil bahwa kemarin malam ibu bermimpi tentang ayah dan mimpinya begitu nyata. So Ya mengatakan pada Yu Ri dia harus tahu betapa hebat ayahnya. Yu Ri mengangguk, So Ya berkata ayahmu bisa saja memiliki kehidupan yang nyaman tapi ia memilih menyelamatkan pengungsi dengan pasukan Da Mul. So Ya tanya pada Yu Ri, siapa nama ayahnya, dan Yu Ri berkata, Jumong. So Ya senang dan berkata itu adalah nama yang tidak boleh dilupakan Yu Ri, apapun yang terjadi. So Ya memeluk putranya.
Raja Geum wa menemui Ma Wu Ryeong dan tanya apa ia tahu mengenai legenda gunung Shijo. Ma Wu Ryeong tanya apa Raja menanyakan tentang peramal Bi Geum Seo, jika benar Ma Wu Ryeong berkata ia belum pernah berjumpa dengannya. Geum Wa berkata Wu Ryeong harus menemuinya sendiri dan tanya mengenai takdir Bu yeo.
Yu Hwa menghadap Raja dan berkata ada yang mau ia bicarakan, Raja mengundang Yu Hwa duduk. Yu hwa berkata Yu Ri sudah besar, sudah waktunya mengirim Yu ri dan So Ya pada Jumong. Geum Wa berkata ia akan melakukannya setelah ia kembali dari perjalanan-nya. Yu Hwa tanya kemana Raja akan pergi, Raja berkata ke gunung Shijo untuk bertemu peramal legendaris untuk melihat takdir Bu yeo. Raja meninggalkan Bu yeo, ketika Raja dan rombongan sampai di gerbang, Jumong dan O Yi ada di tengah masyarakat yang menyaksikan kepergian Raja.
Geum Wa dan songju tiba di gunung Shijo, mereka jalan sekeliling gunung untuk mencari sang peramal. Seorang prajurit menemukan gua dan melapor pada Songju. Songju mencoba masuk tapi terdengar suara keras seorang wanita yang memerintahkan Songju pergi.
Songju pergi dan lapor pada Raja. Raja yakin wanita itu pasti Bi Geum Seon. Geum Wa masuk ke gua sendirian, Songju berkata itu berbahaya tapi Raja berkata ia tidak takut, dan ia masuk dengan hanya membawa obor. Ketika Raja sampai di dalam gua, sebuah tiupan angin keras memadamkan obor. Geum Wa berteriak ia berkata ia adalah Raja Bu yeo, ia datang untuk bertemu dengan peramal dan minta Bi Geum Seon untuk menampakkan diri. Seorang peramal wanita berambut putih muncul dan berkata ia adalah Bi geum Seon. Dia sudah menanti Geum Wa dan ini adalah kali pertama Geum Wa kesini. Raja tanya apa dia tahu bahwa Raja akan datang dan Bi Geum Seon berkata Geum Wa datang untuk mencari tahu bagaimana menyelamatkan Bu Yeo. Geum Wa membenarkan, apa yang harus ia lakukan untuk Bu yeo.
Bi geum Seon berkata beberapa tahu lalu Geum Wa pasti sudah melihat gerhana matahari dan sinar menunjukkan sebuah negara baru akan dibentuk, diatas tanah yang sudah diambil dari Go JOseon untuk dibagi pada banyak suku, dan sisa-sisa Joseon tua akan bangkit kembali melawan Bu yeo. Geum Wa tanya apa Bu yeo akan hancur, dan Bi Geum Seon berkata benar. Geum Wa murka dan berkata bagaimana Bi Geum Seon bisa mengatakan kutukan di depannya. Bi geum Seon berkata ia hanya menyampaikan pesan dari langit, dan ia lenyap. Geum Wa keluar dari dalam gua, dan berkata dengan keras yang akan menghancurkan Bu yeo adalah Jumong.
Di Gyeru, So Seo No melihat para prajurit berlatih. Sayong datang melapor bahwa pasukan Hyeonto menuju Jolbon. Yeon Tabal tanya berapa banyak, Sayong berkata ditambah pasukan Song Yang, ada total 2000 orang. So Seo No berkata belum ada pesan dari Bongae. Sepertinya pasukan Da Mul tidak akan datang.
Yeon Chae Ryeong menemui Chan Soo dan berkata Chan Soo sudah gila karena ikut berperang sebagai tentara. Chan Soo berkata ini cara mereka untuk bertobat dari kesalahan mereka dan ibunya tidak setuju. Chan Soo tetap teguh dan pergi. Yang Tak minta Yeon Chae Ryeong agar tenang, Chan Soo masih muda dan tidak takut perang. Yeon Chae Ryeong berpikir apa mereka tidak lari dari Gyeru dan minta ampun pada Song Yang, Yang Tak berkata Song Yang tidak akan mengampuni mereka dan lebih baik jika tetap di Gyeru.
Dae So dan Seol Ran kembali ke istana Bu yeo. Ratu senang sekali dan menyambut mereka. Keduanya berlutut dan menyembah Ratu. Ratu menyuruh mereka masuk. Dae So ingin bertemu Raja dulu, ibunya berkata Raja tidak ada di istana saat ini.
Ma Jin lapor pada Young Po bahwa Dae so kembali ke Bu yeo. Young Po kaget, ia heran apa ayahnya memanggil Dae So. Tapi Majin meragukannya, ia berkata Dae so ada di kediaman Ratu sekarang.
Dari ibunya, Dae So tahu Raja pergi ke gunung Shijo mencari peramal legendaris. Ratu mengeluh dan ia heran apa gunanya itu. Paman Dae So bertanya apa tidak apa2 kembali ke Bu yeo tanpa perintah Raja, dan Dae So berkata tidak perlu cemas, banyak yang harus ia bicarakan dengan Raja.
Young Po masuk dan berkata pada Dae so ia sangat merindukan Dae so. Dae so heran lalu mengapa Young Po tidak mengunjunginya kalau begitu. Young Po berkata ia sangat sibuk akhir2 ini. Ratu berkata agar Dae so istirahat dulu setelah perjalanan jauh. Dae So dan Seol Ran pergi. Ketika mereka di jalan, mereka bertemu Bu deukbul. Dae So melihatnya dengan kebencian dan Bu Deukbul membungkuk hormat. Dae so berkata sudah lama, dan Bu DeukBul tanya apa Dae so sehat, Dae So berkata terima kasih pada Bu deuk Bul, Dae So tidak akan pernah lupa apa yang diterimanya dari Bu Deuk Bul.
Bu Deuk Bul mengingatkan meninggalkan pos tanpa panggilan Raja adalah kematian. Dae so hanya mendengus dan tanya apa Bu Deuk Bul akan membunuhnya, dan Bu Deuk Bul berkata itu adalah perintah Raja dan bukan dirinya. Dae so berkata jika harinya tiba dirinya bisa berkuasa lagi, hal pertama yang dilakukan adalah membunuh Bu deuk Bul. Kemudian Paman Dae so mengumumkan kepulangan Baginda.
Raja bertemu Dae So dan tanya mengapa Dae So kembali ke Bu yeo tanpa dipanggil. Dae So berlutut dan minta Geum Wa mengampuninya, dia sudah bertobat hari-hari ini. Raja berkata menghabiskan hari dengan mabuk dan menonton pertunjukan berdarah bukanlah pertobatan. Dae So berkeras dan ia berkata ia dihentikan oleh Hyeonto saat ia akan ke Bu yeo, Geum Wa marah bagaimana Dae So bisa pergi ke wilayah Han tanpa persetujuan Raja. Dae so menjawab Yang Jeong menawarkan Dae So untuk memimpin pasukan ke Jolbon dan ia menolaknya. Dae so menyatakan bahwa Han punya rencana menyerang Bu yeo di masa mendatang. Dae so mohon agar Raja mengangkatnya kembali di istana Bu yeo, sehingga ia bisa membantu Raja menyiapkan Bu yeo perang melawan Han. Raja berkata ia akan mempercayai Dae So sekali lagi, dan Dae So menangis.
Sementara itu, Bu deuk Bul ingat peringatan Dae So, tepat saat Menteri Jaebo masuk dan berkata bahwa Raja mengijinkan Dae So kembali ke istana Bu Yeo dan bertanya-tanya masalah apa yang akan menimpa Bu Deuk Bul.
Ye Soya berkata pada Yu Hwa ia cemas akan keselamatan Yu ri, karena Seol Ran dan Dae so sudah kembali. Yu Hwa berkata Raja akan segera mengirimnya dan Yu Ri pada Jumong, Yu Hwa akan menemui Raja dan tanya padanya masalah ini.
Raja terus memikirkan ramalan Bi Geum Seon dan juga Yeo Mi Eul mengenai Bu yeo. Yu hwa datang dan ingin berbicara dengannya. Yu Hwa minta agar Raja mengirim Ye Soya dan Yu Ri pada Jumong seperti yang dijanjikan. Geum Wa berkata ia sudah memikirkannya dan akan sangat susah bagi Yu ri kecil untuk bepergian sejauh itu, lebih baik mereka menunggu sampai Yu Ri lebih besar. Yu Hwa berkata itu omomng kosong dan ia akan meyakinkan bahwa perjalanannya tidak akan melelahkan Yu Ri, tapi Raja berkata semua menteri dan jenderal menentangnya. Mereka takut Jumong akan menyerang Buyeo. Yu Hwa tanya apa Geum Wa mau menjadikan Ye soya dan Yu Ri sebagai tawanan. Raja minta agar Yu Hwa tidak berpikir demikian, Yu Hwa marah dan berkata Geum Wa membuat alasan seperti bukan dirinya saja.
Yu hwa berkata Raja berencana menahan Ye Soya dan Yu Ri sebagai tawanan, tapi ia minta Soya tidak perlu khawatir, Yu Hwa akan mengirim mereka pada Jumong apapun yang terjadi.
Moo gol kembali ke Bongae dan disambut oleh pelayan Mu deok. Mu deok tanya mengapa Moo Gol kembali begitu cepat, Moo Gol menggenggam tangan Mu deok dan menyatakan perasaannya. Mu Song tidak sengaja mendengarnya dan putus asa. Mo Pal Mo berkata agar Mu Song melupakan Mu deok dan Mu song frustrasi. Jae sa dan Moo Gol cemas mengapa Jumong pergi begitu lama tidak seperti biasanya. Ma Ri dan Hyeop Bo meyakinkan mereka O yi pasti akan membantu Jumong, dan mereka pasti baik2 saja. Hyeopbo bertanya apa mereka seharusnya Gyeru atau tidak. Jae sa tetap hati-hati dan berkata mereka tidak bisa menolong orang yang mungkin tidak akan menolong mereka di masa depan.
Mook Jeo datang dan menunjukkan pada mereka senjata barunya. Salah satunya adalah perbaikan dari dinamit yang dipakai Ju Mong melawan Imdun dan Jimbeon. Lainnya adalah dinamit kabut yang bisa menyembunyikan mereka dalam pertempuran (wah cikal bakal bom asap). Sayong tiba, dan tanya dimana Jumong. Ketika tahu Jumong pergi dan belum pulang, ia terlihat kecewa.
Jumong mengatakan pada O Yi bahwa mereka akan ke gunung Shijo. O Yi heran buat apa ke sana. Jumong hanya berkata ada sesuatu yang ingin ia buktikan.
Jumong tiba di gunung Shijo dan ia ingat saat ia dikerjai oleh Daeso dan Young po, masuk ke lumpur hisap, dan diselamatkan So Seo No. Mengaku pada So Seo No kalau ia pangeran Bu yeo Jumong, dan bagaimana Jumong minta So Seo No mengingatnya karena Jumong menyukainya, tapi So Seo No berkata ia menyedihkan. Jumong ingat bahwa ibunya berkata busur Damul adalah hadiah suci Bu yeo dari langit, dan dengan mengingat semua itu, Jumong memasuki gua yang gelap itu, dengan membawa obor.
Jumong dan O Yi menemukan Busur Damul, O Yi tanya apa itu. Jumong menyatakan bahwa ini adalah busur Damul yang suci dari Buyeo. O Yi tanya apa mereka melakukan perjalanan untuk ini, Jumong berkata beberapa tahun lalu ia kesini dengan Dae So dan Yeong Po dan kemudian ia mematahkan busur Damul ini, dan ia diberitahu bahwa itu tanda bahwa ia akan membawa malapetaka bagi Bu yeo, dan ia ingin melihat sekarang apa itu benar.
Tapi saat keduanya melihat busur itu, O Yi tanya dimana rusaknya karena busur itu tetap utuh. Jumong juga bingung. Jumong lalu mengambil busur dan menembakkan sebuah panah dengan busur itu.
Tiba-tiba angin dingin berhembus, dan peramal wanita berambut putih Bi Geum Seon itu muncul. Wanita itu membungkuk di depan Jumong dan menyatakan, pemilik busur Damul bukan Bu Yeo, tapi menjadi milik pasukan Damul dan pemimpin-nya : JUMONG.
Jumong episode 58
Peramal Bi Geum Seon berkata pada Ju Mong sejak dulu, banyak peramal menunggu pemilik busur Da Mul tapi semua meninggal tanpa sempat bertemu pemilik busur Damul, sekarang langit bermurah hati karena akhirnya ia bisa menyampaikan kehendak langit dan bertemu pemilik busur itu.
Ju Mong berkata busur ini adalah benda suci milik Buyeo, tapi Bi geum seon berkata busur itu bukan milik Buyeo dan minta Jumong melihat badan busur.
Jumong melihatnya dan ia melihat ada sandi di busur itu yang menyatakan itu dari Gojoseon dan adalah busur milik Raja Gojoseon. Jumong heran kalau ini milik Gojoseon, mengapa jadi simbol Buyeo ? Bi Geum Seon menjelaskan setelah Gojoseon jatuh, diharapkan bahwa Buyeo akan membangkitkan kembali kejayaan masa lalu Gojoseon. Maka busur itu diberikan pada Buyeo.
Hanya, Buyeo menghianati kehormatan yang mereka terima dari langit. Bi geum seon berkata karena Buyeo sudah mencurahkan darah keturunan Gojoseon.
Sementara itu, tabib istana tidak tahu mengapa wajah Raja jadi seperti itu dan mengapa bisa terjadi. Raja Geumwa berkata ini bukan penyakit dan bertanya-tanya apa ini kutukan..
Setelah meninggalkan gua di gunung Shijo, Ju Mong berkata pada Oh Yi untuk menyimpan rahasia mengenai kejadian di gua, hanya antara mereka saja, ok buddy?! Oh yi setuju dan keduanya pergi. Oh Yi membawa busur itu di punggungnya.
Di Gyeru, So seono gelisah, ia berkata pada Sayong, jawaban Jumong agak terlambat. Sayong berkata Damul sekarang adalah kekuatan yang besar, dan tidak seorangpun berani merendahkan mereka. Sayong berkata pada Soseono, mereka sudah mulai membicarakan, siapa yang akan naik takhta jika negara sudah terbentuk. Sayong menekankan jika So Seono mau membangun negara bersama jumong, maka So seono harus memerintah.
Yeon Tabal datang dan berkata keadaan gawat karena Hyeonto sudah mengirim pasukan untuk membantu Song Yang. Mereka kemungkinan tidak akan bisa mengalahkan Song Yang. Yeontabal menanyakan Jumong dan Soseono berkata Jumong belum menjawab.
Jumong dan Oh yi kembali ke gunung Bongae, ketiga yang lain menyambut mereka, dan oh Yi menurunkan busur. Hyeopbo heran, apa itu dan Oh Yi pergi tanpa berkata apa2. Jumong mendapat laporan bahwa Sayong datang dan meminta bantuan. hyeopbo mendesak Jumong untuk membantu gyeru tapi Jaesa berkata bahwa itu bukan tanggung jawab Damul dan Hyeopbo mulai marah dan berteriak pada Jaesa, mereka harus membantu Gyeru. Jaesa membentak balik, bukannya ia berkata jangan membantu tapi ia berkata harus hati2 dengan itu.
Jumong minta semua diam dan meminta Oh yi membawa benda suci itu pada anak bintang. Ju Mong dan Oh Yi meletakkan benda itu di tempat para peramal dan pergi. Soryeong tanya pada anak bintang, apa itu dan anak bintang berkata itu busur Damul dan sekarang menjadi milik tentara Damul, busur itu dan Jumong akan membentuk negara baru bersama.
Youngpo selesai mengunjungi Raja dan menghela nafas. Ma Jin menghiburnya dan tanya apa yang bisa ia lakukan untuk Pangeran. Yeoung Po ingin melakukan sesuatu untuk Raja dan ia akan melakukan apa saja untuk Buyeo. Majin berkata, Yeong po sebaiknya mengunjungi Dae So.
Dae So ingin mengunjungi Raja, tapi Ratu berkata susah menemui Raja dan berkata agar DaeSo mencoba menemuinya sendiri di kediaman peramal. Daeso dan Seol Ran tiba di kuil Ma Wur Ryeong, dan keduanya kaget melihat wajah Raja. Dae So berteriak, Bagaimana ini bisa terjadi? Geumwa berkata ia tidak kesakitan dan Dae So tidak perlu cemas. DaeSo tanya pada peramal, bagaimana menyembuhkan ini dan Ma Wuryeong berkata ia akan melakukan yang terbaik yang mampu ia lakukan.
Mo Palmo secara perlahan mengeluarkan dinamit dan menunjukkan bagaimana cara kerjanya pada Jumong. Jumong puas sekali dan memuji anak buahnya, mereka benar2 telah bekerja keras.
Raja Geumwa duduk di takhta di belakang tirai sutra dan berkata pada anak buahnya ia sudah memanggil kembali Dae So ke istana dan meminta mereka melayani DaeSo. Dae So berkata ia akan melakukan apapun untuk mengembangkan Bu yeo dan minta semua membantunya.
Yeongpo kembali ke kediamannya dan menyesal karena ia tidak melakukan apapun selama Dae So pergi. Sekarang Dae So ingin bekerja bersama semuanya tapi Daeso akan menusuk dari belakang.

Daeso dan seolran mengunjungi Ratu. Ratu mendesak putranya untuk mengambil alih Buyeo dan berkata Raja Geumwa sudah menjadi sangat lemah. Ratu minta Seolran membantu Daeso, dan harus konsentrasi agar hamil. Jika Seolran tidak mampu memberikan keturunan untuk Daeso, maka mereka tidak punya pilihan selain mengangkat selir untuk Daeso.
Seol ran kaget dan ia keluar, tapi diluar, ia bertemu Yesoya yang menggendong putranya, Yu Ri. Seol ran tiba2 punya ide. Haochen memberi seolran obat dari Daeso untuk membantu kesuburan kandungan. Seolran murka dan minta Haochen pergi dan menangkap tabib.
Jumong mengingat kata2 Bi geumseon. Bi geumseon berkata Jumong harus menyatukan semua kekuatan bersama agar bisa menerima kedua benda suci yang lainnya. Jumong ingat Bi geum Seon berkata ada 3 benda suci dari Gojoseon dan jika Jumong mampu mendapatkan ketiganya, maka ia akan menjadi Raja baru di Gojoseon.
Jumong tanya apa yang dua lagi, tapi Bi geum Seon berkata belum jelas apa memang kedua benda itu akan menjadi milik Jumong. Jumong bukan satu2nya yang dipilih langit, dan mengingatkan tentang Haemosu yang terpilih tapi gagal. Jumong juga bisa seperti itu. Jumong tanya bagaimana ia bisa menerima kedua benda lainnya, Bi geum seon berkata Jumong harus menemukannya sendiri. Masa depan Jumong akan sulit luar biasa dan tidak seorangpun akan membuka jalan baginya, maka Jumong harus menemukan jalan sendiri. Lalu Bi geum seon menghilang.
Jumong masih mengingat semua dan ia belum mengambil keputusan saat Mari dan Hyeop Bo mulai gelisah dan tanya apa keputusannya. Mereka tanya pada oh yi apa isi kotak yang dibawa Oh yi tadi, oh yi menjawab ia juga tidak tahu isinya. Hyeop Bo berkata Oh yi agak aneh, tapi oh yi tidak menghiraukannya, ia justru minta diajarkan baca tulis oleh Mari. Ma Ri tidakkeberatan, asal Oh yi tekun ia akan senang hati mengajar Oh yi. Oh Yi berterima kasih dan pergi keluar, dan Hyeop Bo heran apa yang disembunyikan Oh yi. Ma Ri berkata Oh yi punya alasnnya sendiri dan ia bukan tipe orang yang akan membohongi mereka.
Di gyeru, Sayong berkata mereka tidak bisa bergantung pada pasukan Damul dan mereka harus cari cara menghentikan Songyang sendiri. Gyepil berkata mereka tidak cukup kuat, sementara Soseono dan ayahnya tetap diam saja. Yang tak menemui ibunya dan tanya apa keputusan So seono. Ibunya berkata melawan berarti mati. Yang tak berkata tapi sudah terlambat untuk memohon pada Song Yang.
Soseono memperhatikan anak buahnya berlatih dan Sayong datang dengan seorang wanita. Sayong berkata wanita ini adalah pengawal wanita untuk Soseono, namanya Hoyeon. Ho yeon akan melayani Soseono mulai sekarang.
Sayong menghentikan latihan dan minta 2 orang pria untuk maju. Ia menyuruh Ho yeon untuk menunjukkan kemampuannya. Ho yeon mengalahkan ke-2 pria itu wui..keren..dan So seono senang. So seono berkata Ho yeon mengagumkan. (wait..aku tiba2 strucked by an idea, coba kalo ada historical drama, KNG jadi raja trus punya bodyguard cewek kaya Hoyeon..trus ada jendral juga yg suka ama bodyguardnya..kayanya seru..) So Seono minta Sayong mengambil beberapa pria terlatih, Sayong heran untuk apa, So Seono berkata ia akan menjelaskan nanti.
Di Hyeonto, Songyang menghadap Yang jeong dan lapor mereka mencoba menemukan cara untuk menghadapi perang dan minta jika mereka menang, maka Song Yang mau menjadi Raja Jolbon. Yang jeong setuju dan menterinya kaget. Song Yang menghormat dan berterima kasih lalu pergi. Setelah Songyang pergi, menterinya tanya apa benar itu. Yang jeong berkata tidak masalah siapa Raja jolbon, karena setelah mereka mengalahkan Gyeru, Jolbon akan menjadi koloni Han dan tetap ia yang akan berkuasa atas Jolbon.
Jumong memanggil Mari dan Jaesa, dan tanya apa mereka tahu mengenai Joseon lama. Mari berkata ia hanya tahu Joseon sudah dihancurkan di benteng Wang jeong, tapi tidak tahu detilnya. Jaesa tanya mengapa tiba2 menyinggung Joseon. Jumong berkata bahwa pasukan Damul adalah sisa2 Joseon. Sehingga mereka perlu mengenal dasar2 mereka. Jaesa berkata ia tahu seseorang yang menyimpan catatan2 sejarah dan akan membawa Jumong menemui orang itu.
Ketiganya mengunjungi rumah Cheon gyo su dan Jaesa mengenalkan mereka pada Guru cheon. Jumong tanya mengenai joseon pada Guru Cheon, guru cheon berkata sebagian besar sudah hancur, tapi ia tahu beberapa ada di perpustakaan Han atau Buyeo. Jumong tanya apa ada cara menemukannya. Guru Cheon berkata jika ia pergi ke Han atau Buyeo, ia akan mencoba mendapatkan catatan2 itu untuk mereka. cheon akhirnya berkata ia punya beberapa catatan tapi cukup berharga sehingga ia tidak bisa memberikan begitu saja pada mereka. Jumong tanya apa ia bisa mendapatkannya, cheon minta balasan perlindungan pasukan Damul pada grupnya dan Jumong setuju. Cheon Gyo Su mengeluarkan peta dan berkata itu adalah peta Joseon tua, dan ketiganya terpesona, negara Joseon tua ternyata luas sekali.
Di istana Buyeo, Yeongpo mengunjungi Dae So dan minta agar Dae So santai saja karena ia toh baru saja tiba di istana. Daeso berkata ia baik2 saja dan minta Yeongpo pergi jika ia hanya mau ngobrol saja. Yeongpo mengundang kakaknya ke tempatnya untuk minum anggur. Dae so marah, bagaimana Yeong po bisa melakukan itu padahal Raja memerintah agar mereka menahan diri. Yeong Po akhirnya pergi dan Na Ro masuk. DaeSo memerintah Na Ro untuk menyiapkan sekelompok petarung untuk pergi ke gunung bongae untuk mengawasi kegiatan Jumong, Dae so minta pada Bu Bunno untuk memimpin misi itu.
Yesoya dan yu ri mengunjungi Yoo Hwa, pelayan masuk dengan membawa obat untuk pertumbuhan untuk Yu ri, Yesoya sudah hampir menyuapkan obat itu untuk Yu ri saat tiba2..Yoo Hwa punya firasat buruk dan minta So Ya berhenti. Yoo Hwa menarik tusuk konde peraknya dan mencelupkan ke dalam mangkuk obat. Tusuk konde Yoo hwa berubah warna dan ternyata obat itu beracun. Yoohwa berkata ini pasti pekerjaan Seol Ran dan So Ya berkata mereka harus memperingatkan Raja, tapi Yoohwa berkata tidak ada gunanya mengatakan pada Raja.
Di gunung Bongae, Jumong menunjukkan pada semuanya peta Joseon tua. Luas sekali. Jumong berkata, bersiap berangkat ke Gyeru. Jaesa bertanya lalu bagaimana dengan perkataan bahwa kita harus memeriksa dulu sebelum memutuskan ke Gyeru. Ju Mong berkata ia tidak pergi ke Gyeru untuk menyelamatkan So Seono, tapi ia pergi ke sana untuk melihat tanah Joseon tua, dan kali ini tidak penting siapa yang akan memimpin negri baru itu kelak.
So Seono menyiapkan orang2 yang paling tangguh untuk membunuh Song yang. Ayahnya berkata itu akan sia2, Song Yang punya banyak penjaga di sekelilingnya. So seono menyadari itu, dan ia punya ide. Ia akan menyelinap ke Biryu dengan membawa anggur. Song Yang memerlukan banyak anggur untuk menjamu pasukan dari Hyeon to.

Jumong dan pasukannya meninggalkan markas di gunung dan mereka diamati oleh Bubunno dan anak buahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar