Sabtu, 17 April 2010

Jumong - Prince of The Legend

Jumong Episode 61

Ye Soya kelelahan karena berlari sambil menggendong Yu Ri. Yoohwa mengambil alih Yu Ri dan berkata perjalanan mereka masih panjang. Pelayan melihat penjaga dan ke-4nya bersembunyi saat penjaga mencari mereka. Naro berkata pada Songju, mereka pasti ke arah Jolbon. Jadi kita harus segera ke sana.

Ratu mendengar Yoo Hwa dan Yesoya lari, Ratu berkata pada Dae So, seharusnya kau membunuh mereka dari dulu. Dae So berkata mereka perlu Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mencegah Jumong menyerang Bu Yeo. Ratu kecewa, dan ia ingin Dae so segera memerintah Bu Yeo sebelum terlambat.

Yoo Hwa dan Yesoya sampai di gerbang perbatasan yang dijaga dengan ketat. Mereka berusaha mencari pintu gerbang yang tidak begitu banyak penjaganya. Tapi semua dijaga ketat. Yoo Hwa berkata mereka harus menunggu sampai malam. Mereka sembunyi dan Yoo Hwa melihat Tuan Cheon. Yoo hwa mendekati Tuan Cheon dan Cheon sangat kaget melihat Yoo Hwa, Yoo hwa berkata mereka melarikan diri dari Buyeo untuk bertemu Jumong.

Yoo Hwa minta tolong pada Tuan Cheon untuk membantu mereka. Tuan Cheon bersedia, ia menyembunyikan Yu Ri diantara karung2 beras. Ye Soya berkata pada Yu ri, "Ini hanya sebentar, jangan takut." Yu ri, "Ya" (ih lucu bgt my Yu Ri..).

Ketika rombongan mereka lewat, mereka dihentikan oleh penjaga dan ditanya mengapa Tuan Cheon kembali ke Jolbon, padahal ia baru saja masuk ke Bu Yeo. Tuan Cheon berkata ia punya alasan pulang ke Jolbon. Penjaga tanya apa Cheon menemui wanita bangsawan di Bu Yeo. Tuan cheon tetap tenang dan tanya siapa wanita yang sedang dicari? Penjaga menjawab, 3 wanita dan satu anak kecil. Dan penjaga berkata agar Cheon segera melaporkannya jika melihat mereka. Cheon setuju dan penjaga itu membiarkan mereka lewat.

Tapi...Naro dan Songju segera meminta rombongan itu berhenti. Naro tanya penjaga, "Mereka akan kemana?" Jolbon kata penjaga. Naro mulai menikam karung berisi garam dengan pedangnya. Yoo Hwa dan Ye Soya ketakutan, bagaimana kalau Yu Ri kena? Yoo hwa tidak tahan lagi dan berteriak "Berhenti!" dan ia keluar. Naro memerintah karung2 itu dipindahkan dan terlihatlah Yu Ri ada di situ, gemetar ketakutan. Naro tersenyum. Yoo Hwa dan Yesoya menangis diam2. Ke-4nya akhirnya di bawa kembali ke istana.

Yeoung Po gelisah melihat Tuan Cheon ada di antara yang ditangkap. Song Ju lapor pada Raja, mereka hampir melewati perbatasan ketika ditemukan. Geum Wa memandang ke arah Cheon. Tuan Cheon berkata mereka memohon padanya untuk menyebrang di perbatasan, makanya ia membantu mereka.

Raja murka dan berteriak apa benar ada yang mau mengorbankan nyawanya untuk menolong orang asing. Raja menuduh Cheon sebagai kaki tangan Jumong. Yoo hwa berkata dia tidak mengenal Cheon, mereka hanya minta bantuan padanya. Tapi Raja tidak mau mendengar, ia memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa Cheon sampai ia mengaku.

Yoo Hwa dan Ye Soya sekali lagi menjadi tahanan rumah. Yesoya diseret pergi, Yang Seol Ran mendekatinya dan langsung menamparnya. (hiih..this wench!) Ini karena menyebabkan kekacauan di istana. So ya menjawab ia hanya menjalani jalan yang harus di tempuhnya. Seol Ran berkata, jalanmu adalah mati sebagai tawanan di Buyeo. Bawa dia pergi!

Yoo Hwa menemui Geum wa, Raja berkata ia sudah bilang, ia akan mengirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong jika waktunya tepat. Mengapa kau berubah dan tidak percaya padaku? Yoo Hwa menjawab, "Baginda yang sudah berubah." Geum Wa lalu berkata apa yang bisa ia lakukan selain menahan Ye Soya dan Yu Ri, karena ia sudah diperingatkan bahwa Jumong akan menghancurkan Buyeo.

Yoo Hwa berkata Jumong tidak punya niat untuk menghancurkan Bu yeo, Jumong hanya ingin membantu rakyat dari Joseon Lama. Jika Buyeo bergabung dengan Jumong, mereka bisa mengalahkan Han bersama-sama. Geum Wa berkata itu sama saja, membawa Buyeo dalam keruntuhan, lalu Raja berdiri dan menghadapi Yoo hwa, Bunuh saja aku jika kau lebih suka pergi dariku. Yoo Hwa, "Bunuh saja aku, dan setelah itu kirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong." Raja tidak bisa berkata apa-apa dan ia menangis.

Naro menyiksa Tuan Cheon untuk memaksanya mengaku. Tuan Cheon terus saja menyangkal bahwa ia ada hubungan dengan Jumong. Yeong Po melihat dari jauh dan gelisah, ia takut jika ketahuan sudah memberikan catatan Joseon lama itu pada Cheon. Ma Jin mengusulkan mereka pergi ke Han saja. Yeong Po tidak setuju dan Ma Jin berkata jika Cheon mati, maka mereka tidak perlu cemas. Yeong Po setuju dan menemui Na Ro, ia berkata Ma Jin pintar menyiksa dan ia mengusulkan agar mengijinkan Ma Jin. Ma Jin dengan gemetar minta Cheon mengaku hubungannya dengan Jumong dan ia mengayunkan pemukul ke wajah Cheon, Tuan Cheon meninggal. Na Ro jadi kecewa.

Di Gyeru, Jaesa mendapat laporan bahwa jalan menuju Jolbon dijaga ketat. Dan sesuatu terjadi pada Yoo Hwa dan Yesoya.

Jumong sedang berdiskusi dengan Oh-Ma-Hyeop ketika Jae sa masuk. Ia lapor Yoo Hwa dan Ye Soya tertangkap setelah mereka mencoba melarikan diri dari Bu Yeo dan gagal. Jumong terkejut dan ia tertekan dengan berita ini. Malam hari ia memikirkan Ibu, istri, dan anaknya. Trio Oh-Ma-Hyeop menunggu di luar dengan perasaan marah.

Hyeop Bo berkata jika saja mereka tahu rencana ini, mereka bisa menunggu di luar istana dan membantu mereka. Oh Yi berpikir, apa kita serang saja Bu Yeo dulu, baru Song Yang. Kemudian So Seo No tiba bersama Sayong. Ia ingin bertemu Jumong dan ketiganya berkata ini bukan saat yang tepat, dan Hyeop Bo menjelaskan apa yang terjadi pada Lady Yoo Hwa dan Ye Soya.

So Seono melihat dari kejauhan ketika Jumong bersedih sendirian, ia juga merasa sedih. Di Buyeo, Yoo Hwa dan ye Soya ada di kamarnya masing2 sebagai tahanan.

Dae So mengunjungi Song Yang. Dan berkata ia mau menyerang Gyeru dan ingin bantuan 300 karung beras dari Biryu. Song Yang berkata tidak mungkin, karena mereka sendiri sudah mulai kekurangan pangan. Dae so marah dan berkata kalau begitu mereka tidak bisa membantu Jol Bon dan Dae So pergi.

Perdana menteri menyamar dengan baju biasa dan jalan2 di pasar (pernah baca di blog trinity, kalo mau tahu situasi suatu kota, nongkrong aja di pasar atau di pinggir jln, bener juga..) ia melihat setiap orang salaing menyarankan pada yang lainnya untuk meninggalkan Buyeo dan pergi ke Gyeru. Gyeru makmur dan banyak makanan, Jumong ada di sana dan mereka tidak akan kelaparan jika pergi ke sana.

Bu Deok Bul melaporkan hal ini pada Raja. Menteri Jae Boo berkata banyak rakyat pindah ke Gyeru setiap hari dan Jenderal Heukchi juga mengiyakan. Dae So kembali dan lapor pada Raja, Song Yang tidak bisa membantu perbekalan mereka.

Dae so keluar dan melihat Na Ro membawa orang2 yang melarikan diri keluar dari Buyeo menuju Gyeru. Dae So mengejek mereka bagaimana mereka bisa disebut sebagai rakyat Buyeo, kalau begitu aku sendiri yang akan membunuh kalian. Tapi baru saja Dae So akan mengayunkan pedangnya, Raja tiba dan menghentikan Dae So.

Raja berkata agar mereka bersabar melalui masa2 susah ini, tapi orang2 itu menangis dan berkata mereka hanya ingin bertahan hidup, mereka juga tidak mau meninggalkan tanah air mereka tapi mau bagaimana lagi, mereka juga mengusulkan agar Raja bergabung saja bersama Jumong untuk menyelamatkan Buyeo.

Raja murka, kalian rakyatku atau rakyat Jumonga? Raja memerintah Daeso untuk membunuh mereka, dan juga membunuh semua orang yang akan meninggalkan Buyeo.


Rakyat Buyeo mulai berdatangan ke Gyeru dalam keadaan lapar dan haus. Mudeok membawakan makanan dan air. Mo Palmo dan Musong juga membantu membagikan pada rakyat. Mo Pal Mo bertanya pada anak2 dimana orang tua kalian ? Anak-anak, "Mereka dibunuh di perbatasan." Mo Palmo dan Musong memohon untuk menyelamatkan pengungsi dari Buyeo. Yeon chaeryeong berkata mereka tidak bisa memberikan jatah makanan rakyat Gyeru.

Jumong sedang menemui Soryeong dan anak bintang, ia sedang mencari cara tanpa perang. Mopalmo datang dan berkata Gyeru tidak akan memberikan bantuan makanan lagi pada pengungsi.

Jumong menemui Yeon Tabal dan So Seo No, ia berkata para pengungsi itu tidak punya pilihan selain ke Gyeru. So Seono mengerti, tapi mereka harus menjaga stok makanan untuk rakyat Gyeru, apalagi mereka akan perang dengan Song Yang. Yeon Tabal berkata, mereka berdua semua ada benarnya, Jumong minta mereka mempercayainya dan mengijinkan makanan dibagikan untuk pengungsi Buyeo. Keduanya setuju.

Jumong mengatakan rencananya pada Yeon Tabal dan So Seono bahwa ia berencana menyatukan Jolbon tanpa perang. Ia akan mengusahakannya meskipun ada 5 negara kecil di dalam Jolbon. Tapi mereka bagai saudara yang berbagi darah yang sama. Apa artinya mendirikan negara baru diatas darah saudaranya? So Seono berkata tanpa menyerang Song Yang akan sangat sulit menyatukan Jolbon.

Saat ada kesempatan bersama Yeon Tabal, Jumong tanya mengenai suku2 di Jolbon. Yeontabal, "Diantara Gwan-na, Hwan-na, dan Yeon-na, pemimpin Gwan-na adalah yang selalu menentang Song Yang, tapi ia harus menyerah pada Song Yang karena tidak punya pilihan. Pemimpin Hwan-na adalah seseorang yang tidak punya ambisi besar dan hanya ingin hidup tenang dan sukunya ada dalam status quo, dan Pemimpin Yeon-na adalah yang paling setia pada Song Yang."

Jumong akhirnya meninggalkan Gyeru bersama So Seono, Trio Oh-Ma-Hyeop, dan sekelompok petarung. Malam hari, mereka menyusup ke Gwan-na dan menangkap kepala suku Gwan-na. Jumong berhadapan dengan pemimpin Gwan-na dan berkata ia tahu kepala suku mengikuti Song Yang karena terpaksa, Jumong berkata meskipun Song Yang berkuasa atas Jolbon, tapi Song Yang juga yang akan menyerahkan Jolbon pada Han. Jumong berkata pada kepala suku, jika ia bergabung dengan Jumong, ia akan membantu menjaga sukunya.

Jumong membungkuk dan berhadapan muka dengan kepala suku dan tanya apa ia mau membangun negeri baru bersama.

Paginya, Jumong membawa kepala suku di depan suku Hwan-na dan memberikan perintahnya. Kepala suku Gwan-na pergi. So Seono tanya apa ia pikir kepala suku Gwan-na akan berhasil. Jumong yakin.

Anak buah Song Yang lapor, bahwa kepala suku Gwan-na dan Hwan-na menyerah pada Jumong, padahal tentara Damul belum juga perang.

Ma Ri dan Jae Sa tiba di Biryu, dan berkata pada Song Yang, pemimpin Jumong tidak ingin rakyat Jolbon berperang diantara mereka sendiri dan ia ingin mengembalikan kejayan Joseon lama dan Jumong berharap untuk melakukannya bersama Song Yang.

Song Yang menolaknya dan meminta mereka kembali ke Gyeru dan berkata pada Jumong bahwa Song Yang tidak akan dikalahkan oleh Damul dan bahwa ia akan menyerang dan menghancurkan mereka semua.

Song Yang pergi ke Hyeon To dan lapor pada Yang Jeong apa yang terjadi dan mohon agar Yang jeong membantunya dengan pasukan.

Yang Jeong bertanya mengapa ia harus melakukannya padahal Song Yang tidak bisa menjaga kelompoknya sendiri. Akhirnya salah satu menteri Yang jeong menemui Song Yang dan berkata, Yang Jeong memutuskan mereka tida bisa memberikan pasukan lagi, Song Yang kembali saja.

Song Yang kembali ke Biryu dan mengirim pesan untuk Jumong agar menemuinya sendirian.


Seseono dan trio Oh-MaHyeop mengatakan agar Jumong tidak pergi, Song Yang tidak bisa dipercaya, tapi Jumong berkata bahwa rakyat Biryu adalah orang2 yang harus mereka rangkul juga, dan gurunya, Hae Mosu sudah mengajarkan padanya bahwa dia tidak bisa mencapai tujuan besarnya jika mereka tidak bisa melindungi yang terdekat dengannya, dan mereka tidak bisa mendirikan negara baru mereka diatas darah saudara2 mereka.

Jumong berkata jika hal ini sama dengan kehendak langit maka langit tidak akan meninggalkan mereka.

Jumong memutuskan untuk menemui Song Yang sendirian.

Jumong Episode 62

Setelah kepergian Jumong, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong dan Hyepbo usul apa mereka mengikuti Jumong saja, siapa tahu Jumong ada dalam bahaya. So Seono berkata itu justru akan membuat Jumong ada dalam bahaya.

Jumong sudah berjanji akan datang sendiri menemui Song Yang, biarkan Jumong memenuhi janjinya, mereka hanya bisa menunggu. Tapi So Seono sebenarnya juga cemas. Sayong berkata jika terjadi sesuatu dengan Jumong, maka akan menjadi pukulan besar bagi Gyeru dan Damul. sayong tanya apa So Seono baik2 saja. So Seono berkata bagaimana ia bisa baik2 saja, saat Jumong pergi bertemu Song Yang sendirian, ia cemas dan juga gelisah. Tapi ia juga percaya bahwa Jumong akan berhasil membuat perjanjian damai dengan Song Yang.

Jumong sepertinya selalu dilindungi langit, seperti saat ia dikira tewas dalam peperangan dengan Jinbeom dan Imdun. So Seono berkata agar Sayong jangan cemas. Jumong pasti akan kembali dengan selamat.

Jumong tiba di Biryu. Pengawal minta Jumong menyerahkan senjatanya. Jumong turun dari kuda ddan memberikan pedangnya. Jumong di kawal masuk ke benteng Biryu, dan segera setelah Jumong masuk, ia langsung dikepung. "Serang!" Pasukan Biryu menyerang Jumong yang sudah tidak bersenjata. Jumong bertarung membela dirinya, ia meraih sebuah pedang yang jatuh dan mulai bertarung dengan sengit.

Song Yang tiba dan ia melihat dari jauh. Salah seorang lapor pasukan pemanah sudah siap, tinggal menunggu perintah Song Yang dan Jumong akan mati. Song Yang memerintahkan untuk berhenti.

Song Yang berkata Jumong sangat bodoh dan ia tidak berharap Jumong benar2 akan datang sendirian. Jumong menjawab, ia munngkin bodoh tapi ia tahu Song Yang tidak demikian. Dia datang untuk memenuhi janjinya pada Song Yang, tapi jika Biryu tetap ingin menyerang maka mereka akan dihancurkan oleh pasukan Damul. Salah satu pengawal Song Yang melapor bahwa pasukan Damul bisa datang menyerang mereka kapan saja karena Damul tetap dalam kondisi waspada dan siap sedia.

Song Yang mengundang Jumong masuk. Song Yang berkata setiap kali ia berperang, Jumong selalu menghalanginya, aku bisa saja membunuhmu. Mengapa kau datang sendirian seperti ini.

Jumong berkata ia datang untuk menunjukkan pada Song Yang bahwa ia tidak punya niat untuk membuat Biryu menyerah padanya, dan tidak perlu berperang dan menumpahkan darah, karena itu bukan kehendak langit. song Yang berkata, Biryu tidak akan runtuh. Jumong berkata ia berharap bisa bekerja sama dengan Biryu tidak untuk menghancurkan-nya. Untuk membangun negara baru bersama sebagai persatuan Jolbon dan Damul.

Jumong yakin jika mereka melakukan itu, mereka akan memiliki kekuatan besar bahkan lebih besar dari Han. Song Yang mendengus dan berkata tidak gampang mengalahkan Han, dan bahkan jika ia dilihat sebagai anjing Han, padahal yang ia lakukan hanyalah demi melindungi rakyat Biryu. Jumong bertanya berapa lama lagi kau pikir Han akan membantumu? bahkan saat ini, Han mungkin berencana untuk menyingkirkan Song Yang. Jumong berkata, jika Song Yang menolak tawarannya, maka mereka harus bertahan dalam peperangan yang keras satu sama lain.

Tapi jika mereka bersatu, mereka bisa menjadi negara yang jauh lebih kuat dari Han.

Song Yang diam saja, Jumong mendesaknya agar tidak takut pada Han, persatuan Jolbon akan dilindungi oleh Damul dan ini adalah kehendak langit. Song yang berpikir sebentar lalu memerintahkan anak buahnya membawa masuk benda yang sudah disiapkan sebelumnya.

Pelayan masuk membawa 2 mangkuk dan Song Yang berkata, satu mangkuk berisi anggur, yang lainnya racun, Jumong harus membuktikan bahwa ia memang benar pilihan langit dengan meminumnya. Jika Jumong selamat ia memang benar pilihan langit.

So Seo no mencemaskan Jumong.

Jumong melihat kedua mangkuk itu, song Yang tanya apa Jumong takut? Jika kau memilih dan pilihanmu tepat aku akan mengikuti keinginanmu. Jumong mengambil satu mangkuk dan meminumnya. Lalu mangkuk satunya lagi juga diminumnya. Song Yang heran, apa kau mau mati? Tidak ada racun disini kata Jumong. Kau hanya mengujiku saja. Jika aku salah, maka aku siap mati.

Song Yang ternganga, lalu tertawa. Jumong berkata, sudah waktunya untuk membuat pilihan. Mau bergabung dengan Damul atau berperang melawan mereka.

Di Gyeru, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong, ini sudah lewat dari batas waktu, Pemimpin Jumong seharusnya sudah kembali. So Seono juga heran. Oh Yi lari dengan berita Jumong kembali. So Seono tanya bagaimana hasilnya, dan Jumong berkata mereka masih harus menunggu.

Song Yang berpikir akan semua kemungkinan..


Paginya, Song Yang mendatangi Jumong. Jumong dan yang lainnya memandang rombongan Song Yang dari jauh.

Song Yang tiba dan menemui Jumong, Song Yang membungkuk hormat dan berkata, "Aku akan mengikuti harapan pemimpin besar Jumong." Semua bersorak dan Jaesa bersorak memimpin, "Hidup Jolbon!..Hidup Jolbon!" So seono menangis gembira, hari ini..ternyata datang juga..

Sayong segera menemui YeonTabal dan melaporkan berita ini. Mo Palmo berkata ia tahu bahwa Jumong akan berhasil. Sayong berkata Jumong minta Yeon Tabal mengatakan berita ini pada Gwan-na, yeon-na, dan Hwan-na untuk bersiap pada bersatunya Jolbon. Yeon tabl menyanggupinya.

Mo Palmo berkata pada Mu Song untuk membayar taruhannya, karena ia sudah menang, mereka bertaruh apa mereka akan perang atau tidak. Gyepil tidak percaya ini, dia berkata, inilah sebabnya mereka berdua masih tetap membujang di usia setua ini.

Songju melaporkan perkembangan di Jolbon pada Raja Geumwa, bahwa Jumong sukses menyatukan jolbon. Raja shock dan sakit. Tabib berkata pada Daeso bahwa Raja akan sadar setelah beristirahat. DaeSo kesal dan menyalahkan Jumong. Bu Deok Bul mendesak agar DaeSo segera mengadakan sidang.

Ratu murka ketika mendengar Song Yang bergabung dengan Jumong. Adiknya berkata ini kesempatan bagus untuk Dae So untuk mengambil alih takhta Buyeo. Ratu kesal, Jumong bisa menyerang Buyeo kapan saja dan apa artinya DaeSo naik takhta jika Buyeo akan hancur? Ratu tanya pada peramal Ma Wur Ryeong apa yang harus mereka lakukan. Ma wuryeong berkata saat ini satu2nya cara adalah minta bantuan Han.

Raja tidak mungkin bersedia minta bantuan Han, maka Ratu-lah yang harus maju.



Songju menemui Yoo Hwa, dan berkata Raja memanggilnya. Songju minta Yoo Hwa hati2 dalam bicara karena saat ini Raja sakit.

Yoo Hwa menemui Geum Wa. Raja dengan suara lemah berkata apa yang ditakutinya menjadi kenyataan. Jumong sudah berhasil meyakinkan Song Yang dan menyatukan Jolbon. Yoo hwa kaget dan geumwa berkata sekarang Jumong dapat dengan mudah menyerang Buyeo.

Geumwa berkata ia takut Jumong akan memisahkan mereka. Geumwa takut hubungan-nya dengan Yoo hwa akan berubah. Yoo Hwa mendesak Geumwa untuk mengakui Jumong, karena itu satu2nya cara untuk menyelamatkan Jumong dan juga Buyeo. Yoo Hwa juga takut bahwa takdirnya bersama Raja akan berakhir dalam kegelapan.

Yoo Hwa menemui Ye Soya dan Yu Ri. Yoo Hwa menyampaikan berita gembira ini pada Ye Soya dan cucunya Yu Ri. Bahwa Jumong sudah menyatukan Jolbon dan Ye Soya hanya perlu menunggu sebentar lagi.

Ratu memanggil Seol Ran, ia memberikan obat spesial untuk kesuburan dan Ratu berkata SeolRan adalah pendukung Dae so, jadi harus tetap kuat untuk Dae so. Seol Ran mengerti dan Ratu berkata ia punya permintaan pada Seol Ran.

Seol Ran mengunjungi Dae so di kamar belajarnya. Ia berkata ketika Jumong sudah menyatukan Jolbon dan meraih langit, kau disini dan tidak melakukan apa pun untuk Buyeo. Seol Ran berkata ini kesempatan bagi Daeso, ia akan minta bantuan pada ayahnya dan Dae So harus bersiap untuk kerjasama dengan Han.


Jolbon mengadakan upacara suci. So seono mempersembahkan darah Jumong, dan para kepala suku di Jolbon pada Soryeong. Soryeong mencelupkan kuasnya pada darah itu dan ia melukis gambar burung berkaki 3, dan rakyat berteriak, "Hidup Jolbon!..hidup Jolbon!"


Jumong mengangkat tangan meminta rakyat tenang, Jumong menjelaskan bahwa burung berkaki tiga itu adalah simbol negara baru mereka, dan mulai saat ini sampai selamanya, Pasukan Damul dan rakyat Jolbon adalah saudara dan memiliki darah yang sama. Mulai sekarang mereka akan membangun negara yang kuat untuk kemuliaan Joseon lama. Gojoseon.

Rakyat bersorak dan banyak yang menangis karena bahagia. So Seono tersenyum pada ayahnya dan Yeon Tabal tersenyum balik pada putrinya.

Dae so memanggil Bu Bunno dan Dae So berkata bahwa keluarga Bubunno sudah dibawa dari perbatasan. Ibu, dan saudara2 Bubunno senang dengan pakaian baru mereka. Na Ro juga berkata bahwa Dae so sudah mengirimkan makanan dan pakaian yang berkualitas pada keluarga Bu Bunno.

Bu Bunno berkata ia tidak akan melupakan hadiah2 Dae so dan berterima kasih. Dae So mengatakan ini kesempatan untuk berprestasi di Buyeo. Jadi pergilah ke Gyeru dan bunuh Jumong.

Bu Bunno kaget, Dae so berkata sekarang Gyeru tidak lagi menolak pengungsi, masuklah ke Gyeru dengan menyamar menjadi pengungsi. Jika kau berhasil membunuh Jumong, Bu Bunno akan menjadi jenderal di Buyeo. Na Ro berkata, sementara Bu Bunno melakukan tugas, ia akan menjaga keluarga Bu Bunno, tapi jika Bu Bunno berkhianat, keluargannya tidak akan selamat. Bu Bunno diam saja dan ia melihat ke arah Dae so.

Yeong Po berkata dari dulu ia tahu Jumong itu berbakat tapi ia tidak tahu betapa hebatnya dia sampai bisa menyatukan Jolbon dibawah dirinya. Majin berkata yeong po harus melakukan hal yang ambisius juga dan mendesak yeong po pergi ke kota Chang an sementara waktu.

Mo Palmo lari menemui Jumong dan dengan semangat ia berkata ia sudah menemukan baju anti senjata untuk pasukan Damul. Jumong mengikutinya dan melihat percobaan-nya di lapangan. Trio Oh-Ma-Hyeop kagum dengan rompi baja buatan Mo Pal Mo. Jumong melihatnya dan berkata rompi ini terlalu berat untuk dikenakan prajurit Damul.

Mo Palmo minta maaf dan janji akan membuat baju yang lebih ringan lagi. Yeon Ta bal memanggil Jumong. Yeon tabal megajak Jumong, So Seono dan lainnya untuk mengunjungi satu tempat. Hyeop Bo tanya pada sayong kemana mereka akan pergi, Sayong hanya tersenyum dan tidak berkata apa2

Mereka tiba di sebuah istana megah. Yeon Tabal berkata ini adalah istana untuk persatuan Jolbon dan Damul. Yeon Tabal sudah menyiapkan tempat ini sangat lama sekali. Jumong dan yang lainnya tidak bisa berkata apapun, tempat ini besar sekali.

Jumong heran, bagaimana Yeon Tabal bisa membangun tempat semegah ini dibawah pengawasan Song Yang. Yeon tabal menjawab, ini So Seono yang melakukannya.

Sayong menjelaskan bahwa So Seono menginvestasikan semua uang hasil perdagangannya untuk membangun istana ini, dan tanpa ambisi So Seono, maka tidak akan ada tempat ini. So Seono berkata sekarang Jolbon sudah bersatu, disinilah negara baru mereka akan disatukan. So Seono menunjukkan pada Jumong dkk, keseluruhan istana. Yeon Tabal berkata sekarang Jolbon dan Damul sudah bersatu, waktunya untuk menetapkan nama negara mereka.

Setelah mereka berpisah, pihak Damul diwakili Jaesa berkata yang penting adalah menentukan siapa yang akan menjadi Raja. Sementara itu, So Seono juga bertemu dengan penasihatnya, Sayong berkata So Seono harus naik takhta sebagai Ratu. So Seono yang sudah membangun tempat ini. So Seono diam saja.

Jumong juga didesak untuk segera mengambil keputusan. Jumong berkata ia akan memikirkan ini dan minta agar tidak diungkit lagi.


Malam itu, Jumong memikirkan masalah ini sendirian. So Seono juga. Akhirnya So Seono menemui Jumong. Jumong menunjukkan selembar kain dengan kata Goguryeo. Jumong tanya apa yang dipikirkan So Seono ketika membacanya. Jumong berkata ini berarti menjadi negara yang paling cemerlang dan paling tinggi di dunia. di dalam kata ini terdapat impiannya untuk membangun negara paling kuat untuk rakyat yang begitu banyak.

So seono melihat ke arah Jumong dan minta agar Jumong menjadi Raja Goguryeo. Jumong diam saja. So Seono berkata ia tidak bisa mengampuni Song Yang, tapi Jumong berkata rakyat Biryu juga harus mereka rangkul.

So seono berkata jika Jumong tidak menunjukkan itu pada so Seono, maka mereka sudah berperang sekarang dan Jolbon tidak akan bersatu. So Seono berkata ia hanya seorang dengan hati kecil yang ingin melayani Jumong yang memiliki panggilan untuk melanjutkan kejayaan Gojoseon. So Seono percaya Jumong akan membangun negara yang dirindukan So Seono. Jumong tersentuh dengan kata2 So Seono.

Yang Jeong tiba di Buyeo. Dae so mengantar Yang jeong bertemu Geum Wa. Keduanya tampak tegang. Yang jeong berkata satu2nya cara agar Buyeo bisa menyingkirkan Jumong adalah bersatu dengan Han. Geumwa tidak mengatakan apapun.


Di perbatasan Gyeru, Bubunno yang menyamar sebagai pengungsi dari Okjeo memasuki Gyeru. Saat Bu Bunno lewat, Oh yi melihatnya dan ia merasa familiar. Oh Yi tanya apa Bu Bunno benar dari Okjeo? ya, kata Bu Bunno. Oh Yi membiarkan Bu Bunno lewat.

Oh Yi berkata pada Ma ri, ia melihat orang yang tidak asing. Hyeop Bo berkata pasti hanya mirip dengan orang lain.

Trio Oh-Ma-Hyeop menemui Jumong dan berkata para pengungsi terus saja berdatangan, mereka harus menghentikan mereka kalau tidak mau kehabisan makanan. Jumong berkata mereka tidak bisa mengirim orang2 itu kembali. Mereka sudah jalan begitu jauh tanpa harapan, Jumong berkata ia akan memikirkan cara untuk memecahkan masalah ini.

Bu Bunno melihat pengumuman bahwa Gyeru mengadakan pertandingan untuk memilih orang2 terlatih diantara para pengungsi, Bu bunno merasa ini kesempatan bagus.

Dalam pertandingan, Bu Bunno membuktikan kalau dirinya memang petarung handal. Jumong melihatnya. Yang Tak mengenalkan Bu Bunno pada Jumong dan Jumong tanya darimana asal Bu Bunno? dari Okjeo jawabnya.


Jumong memerintah Moogol melawan Bu bunno dalam pertandingan pedang. Keduanya ternyata seimbang. Jumong berseru, "Berhenti!" Siapa namamu? tanya Jumong.

Bu Bunno, "Bu Bunno."
Jumong berkata pada Ma Ri, "Angkat Bu Bunno sebagai prajurit khusus di gerbang depan."

Semua terkejut. Jumong tersenyum pada Bu Bunno.

Jumong - Prince of The Legend 59-60

Jumong episode 59

longing for you.........


Sayong dan So seono baru saja masuk ke dalam benteng saat jendral lain menghentikan mereka. Sayong berkata mereka pedagang dari Gaemak dan menyelipkan uang ke tangan orang itu sebagai suap agar tidak diperiksa lagi.

Kemudian, So seono memberikan satu kantung bubuk pada Chansoo untuk ditaruh dalam anggur. Chansoo ragu, ia takut jika itu akan terlalu menarik perhatian apabila mereka membunuh pasukan dengan racun itu. Sayong berkata itu bukan racun, hanya obat pelemas tenaga sementara waktu. Chansoo mengikuti perintah Sayong. So Seono memerintahkan pada yang lain agar tidak bertempur kecuali nyawa mereka terancam.

Anak buah Bubunno tanya apa mereka harus lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae, tidak perlu kata Bubunno, mereka harus tahu kemana Jumong pergi baru melapor. Bubunno mengikuti Jumong.

Malamnya, Jumong dan pasukan Damul berkemah, Bubunno berkata ia akan pergi membunuh Jumong dan akan membawa kepala Jumong kepada Dae So. Bubunno langsung menyelinap ke perkemahan Damul. Tentara Damul sedang menikmati pertandingan gulat dan mereka bersorak sorai. Hyeop Bo menang dan menantang Ju mong. Ju Mong maju dan semua bersorak. Hyeop Bo berkata ia akan bertaruh sekantung uang dan apa taruhan Jumong, Jumong berkata ia akan bertaruh pedang baja yang dibuat Mo Palmo.

Semua prajurit bersorak gembira, Bubunno menyelinap dan menyamar sebagai tentara Damul dan ia melihat pertandingan gulat dengan ingin tahu. Jumong dan Hyeop Bo bersiap dan benar saja Hyeop Bo menang lagi. Ju Mong menyerahkan pedang bajanya. Ju Mong berkata pada Mo Palmo yang sebal bahwa Mo Palmo harus membuatkan pedang baja lagi untuknya. Mo palmo menggerutu, dan berkata apa gunanya jika Ju Mong tidak bisa menang.

Mu Song menggoda dan berkata pada Ju Mong dia akan mencari kayu dan membuatkan pedang kayu untuk Jumong. Semua tertawa dan Jumong juga tertawa. bubunno melihat semua itu dan kagum dengan persaudaraan yang hangat diantara pasukan Damul. Bubunno akhirnya pergi tanpa melakukan penyerangan. Bubunno berkata pada anak buahnya, ini adalah kali pertama ia menyaksikan hal seperti itu, padahal mereka akan perang dan mempertaruhkan nyawanya. Bubunno berkata ia benar2 tersentuh dengan Ju Mong dan pasukan Damul-nya.

Trio Oh-Ma-Hyeop dan trio Jae-Moo-Mook terus memikirkan strategi perang mereka, Ju Mong berkata mereka akan pergi ke Cheon Su dulu untuk menghindari Buyeo. Jaesa berkata itu rencana yang bagus. Setelah itu, Jumong keluar dan melihat anak buahnya tidur di tanah, Jumong mendekati mereka dan menyelimuti mereka. oh..so sweet..hehehe..Jumong kemudian berdiri dan berpikir apa yang akan dihadapinya nanti.

Jumong ingat kata2 Tuan Cheon dan ia sudah menitipkan surat untuk Yoohwa. Tuan Cheon tidak bisa janji apalagi ketika tahu Yoohwa, Ye Soya, dan Yu Ri ada dalam tahanan rumah, tapi ia akan mengusahakan yang terbaik untuk Jumong. Jumong masuk ke dalam dan mendapat laporan dari Ma Ri bahwa ada 2 penjaga terbunuh. Seseorang pasti menyelinap dan mematai-matai mereka. Jumong berkata tidak boleh ada yang tahu kalau mereka ke Gyeru. Ma ri mengerti dan ia akan segera memeriksanya.

Bubunno dan anak buahnya terus mengamati Jumong dari jauh. Anak buahnya mengeluh karena dingin dan ingin kembali tapi Bubunno berkata mereka harus menunggu agar bisa tahu sebenarnya Jumong mau pergi kemana, anak buahnya pergi untuk istirahat dan Oh-Ma-Hyeop melihatnya, Oh Yi membunuh pria itu. Bu bunno dan beberapa prajurit Buyeo muncul dan mereka segera terlibat pertempuran dan Bu Bunno pergi setelah pengawalnya terbunuh.

Di Jolbon, So seono, Sayong dan anak buah mereka bersembunyi dari prajurit. Di Gyeru, Yeontabal memikirkan percakapannya dengan So Seono, lalu Gyepil masuk dan lapor bahwa So Seono dan yang lain berhasil masuk ke dalam benteng Song Yang dengan aman. Yeon Tabal minta Gyepil menyiapkan pasukan untuk berangkat, dan ia menemui adiknya, Yeon Chae ryeong dan minta pendapatnya. Yeon Chaeryeong mencoba mencari cara agar tidak perlu perang, Yeon Tabal berkata tidak perlu takut perang, dan minta Yang Tak untuk siap2.



Di istana Buyeo, Ratu mengundang peramal Mawuryeong untuk melihat putri menteri Jaeboo, dan Ratu meminta dayang keluar. Ratu berkata pada Ma Wuryeong, ia ingin mengangkat gadis itu sebagai selir Daeso. Mawuryeong menyetujuinya karena akan memberikan keberuntungan untuk Dae So.

Yang Seolran marah setelah mendengar dari Haochen bahwa Ratu akan mengangkat putri menteri Jaeboo sebagai selir Daeso. Seolran menyalahkan Ye Soya, ini karena Ye Soya mondar mandir di istana menggendong Yu Ri, sehingga Ratu menjadi iri. Seolran tanya bagaimana dengan racun untuk Yu Ri, dan Haochen berkata tidak berhasil.

Yoo Hwa datang membawa obat yang dikirim Seolran lewat perantaraan dayang. Seol Ran pura2 tenang dan tanya apa yang membawa Yoo hwa datang ke tempatnya. Dan apa isi mangkuk itu. Yoo Hwa berkata dia membawa vitamin berharga untuk Seolran, karena Seolran sungguh murah hati pada Ye Soya dan Yu Ri. Seolran terperanjat tapi berkata ia tidak perlu vitamin dan menolaknya. Yoo Hwa lalu memperingatkan Seol Ran, jika ia berani mencelakai So Ya atau Yu Ri, maka Seol Ran akan mendapatkan malapetaka. Wow..

Bubunno kembali ke Buyeo dan lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae dan pergi tapi ia tidak tahu tujuannya. Na Ro berkata ini kesempatan bagus, dan Dae So bisa menyerang gunung Bongae. Dae so menghadap Raja dan minta persetujuan untuk menyerang gunung Bongae, ia minta pasukan untuk menyerang gunung Bongae. Geumwa minta Dae So menunggu dulu. Lalu Yoo Hwa datang dan Raja meminta Dae So pergi.

Yoo Hwa tanya apa ada harapan untuk kondisi Geum Wa. Raja berkata ini dari langit, tidak ada yang bisa ia lakukan. Yoo hwa minta Geumwa melepaskan Ye Soya dan Yu Ri dan mengirim mereka pada Jumong. Geum Wa berkata jangan mulai lagi. Ia akan mengirim mereka jika sudah tiba saatnya. Raja berkata ia akan menjaga mereka berdua dengan baik selama mereka ada di Bu Yeo. Yoo Hwa berkata seseorang mencoba membunuh Yu Ri dan ia berkata jika Geum Wa tidak mengirim mereka, maka ia yang akan mengirim mereka pergi dan Yoo Hwa beranjak.

Geum Wa menaikkan suaranya dan berkata bahwa ia bertemu dengan peramal dari gunung Shijo yang mengatakan bahwa Buyeo akan dihancurkan dan mengingatkan Yoo Hwa bahwa Jumong adalah orang yang mematahkan busur Damul. Geumwa berkata tanpa ijinnya, Yoo Hwa tidak boleh mengeluarkan Ye Soya dan juga Yu ri dari istana dan Yoo Hwa harus ingat itu. Yoo hwa keluar sambil menangis dan kemudian berkata pada dirinya sendiri, ini adalah saatnya ia harus berpisah dengan Geumwa.

Geumwa memerintahkan Songju untuk mengirim pengawal di kediaman Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mengamati kegiatan mereka. Song Ju heran. Ye Soya membawa Yu Ri dan akan menghadap Yoo hwa, ia kaget melihat penjaga ada di depan kediaman Yoo Hwa. Ye Soya masuk dan mengatakan itu pada Yoo Hwa. Yoo Hwa berkata ia sudah tahu, Yoo Hwa berkata pada Ye Soya, mereka akan segera meninggalkan istana Bu yeo dan minta So Ya membuat persiapan.

Dayang Ratu lapor bahwa Raja menempatkan penjaga di depan kediaman Yoo Hwa. Ratu senang mendengarnya dan berkata Yoo Hwa akan segera merasakan bagaimana rasanya dibuang oleh Raja.

Tuan Cheon tiba di istana Buyeo dan menemui kontaknya, Tae Majin. Ia dibawa ke istana Pangeran Yeong Po. Tuan Cheon memberikan hadiah untuk Pangeran Yeong Po. Ma Jin membukanya dan menunjukkan emas dan perak pada Yeongpo. Yeong Po senang sekali dan berjanji pada Tuan Cheon ia akan membantunya di masa mendatang. Tuan Cheon berkata ia mau berbisnis dengan Yeong Po dan ia menginginkan catatan mengenai Joseon tua. Jika Yeong Po bisa memperolehnya, Cheon janji akan memberikan hadiah besar untuk Yeong Po. Yeong Po berkata tidak akan susah untuk mendapatkan sesuatu dari suatu dinasti yang sudah runtuh.


oh..he's so adorable....

Tuan Cheon diantar keluar oleh Majin. cheon berkata ia ingin bertemu Yoo Hwa. Majin kaget, mengapa mau bertemu Lady Yoo Hwa, Yoo Hwa ada dalam tahanan rumah dan susah untuk menemuinya. Cheon menjelaskan ia pernah bertemu Yoo hwa sekali dan Lady Yoo Hwa sangat baik padanya, dan ia hanya ingin mengunjunginya lagi. Akhirnya Majin menyuap penjaga (penyuapan sudah ada sejak dahulu kala..) agar mengijinkan Cheon masuk. Tuan Cheon berhasil masuk ke dalam kediaman Yoo hwa. Cheon berkata ia datang atas perintah Jumong. Yoo Hwa kaget dan sangat terharu. Cheon memberikan gulungan surat dari Jumong dan minta Yoo hwa membacanya.


Tuan Cheon pergi, Yoo Hwa membaca surat Jumong, "Ibu tolong maafkan aku dan dalam setiap kesulitan, ibu, Yesoya, dan Yu Ri adalah orang2 yang selalu ada dalam pikiranku, ada saatnya aku ingin lari dari takdirku dan menemui kalian, tapi aku akan bertahan dan memenuhi panggilan besarku." Yoo Hwa menunjukkan surat itu pada Yesoya yang membacanya sambil menangis, sementara Yoo Hwa memeluk dan mengayun-ayunkan Yu Ri dengan bahagia.

DaeSo berangkat dari Buyeo menuju gunung Bongae bersama pasukan. Ma jin melaporkan ini pada Yeong Po. Yeong Po heran apa Raja sudah memberikan ijin, dan ia mengeluh ia selangkah di belakang Dae so lagi.



Di Gyeru, So seono berkata akan ada perayaan untuk tentara dari Hyeon To malam ini, dia memberi instruksi pada anak buahnya. So Seono mengeluarkan peta yang menunjukkan kediaman Song Yang. Setelah sendirian, So seono ingat saat terakhir ia meninggalkan anak2nya, ia ingat ia berkata pada Biryu (kelak akan tinggal di Michuhol, sekarang Incheon. Biryu kelak akan bernasib tragis, ia perang melawan Onju saudaranya dan kalah lalu bunuh diri ), anaknya, bahwa ia sedang membalas untuk kematian ayahnya dan ia janji pada Biryu bahwa ia akan tetap hidup untuk melindunginya sampai Biryu menjadi raja dari Jolbon. Soseono ingat ini dan ia berharap mendiang suaminya, Woo Tae melindunginya dan membantu membunuh Song yang.

Ju Mong meminta Jaesa berkemah dan ia mengajah trio Oh-Ma-Hyeop untuk pergi ke Gyeru bersamanya. Ketika mereka sampai di Gyeru, Jumong dkk disambut Gyepil dan dibawa pada yeon Tabal. Yeon Tabal berkata So Seono membawa pasukan untuk membunuh Song Yang. Mereka hanya bisa menunggu. Ju Mong kaget dan saat keluar, Ma Ri melapor So Seono dalam bahaya, meskipun ia berhasil membunuh Song Yang, mereka tidak bisa keluar hidup2 dari Biryu. Oh Yi dan Hyeop Bo setuju, mereka harus membantu So Seono, dan mendesak Ju Mong pergi menyelamatkan So Seono. Ju Mong berpikir sebentar dan akhirnya setuju, ia akan pergi ke istana Song yang.

Song Yang menyambut para jendral dari Hyeonto dan mengundang mereka minum2 dan setelah mereka mengalahkan Gyeru, mereka bisa memiliki semua budak2 Gyeru dan harta di Gyeru. Anak buah So Seono mulai menyalakan api dan Song Yang kaget mendengar laporan anak buahnya. Song Yang keluar dan ia melihat api. So seono dan pasukan kecilnya bersembunyi dan melihat prajurit yang mabuk dan sempoyongan bingung dengan api. So seo no menuju ke istana Song Yang dan mereka mulai bertempur dengan pasukan Song Yang. Tapi pasukan song Yang semakin banyak yang datang dan So Seono dkk terkepung.

Song Yang berkata pada pasukannya So Seono datang untuk membunuhnya, jadi ia harus ditangkap dan dibunuh. So seono luka parah di bahunya. Sayong meminta Chan Soo mengawal So Seono pergi dan mereka mulai lari.

Ju Mong melihat dari jauh pasukan Song Yang yang tersebar. So seono bersembunyi dan Sayong berkata lukanya parah dan mereka harus cari obat untuk menyelamatkan So seono. Kalau tidak So seono bisa mati. Chan Soo berkata itu sulit sekali dengan kondisi seperti ini, tapi sayong berkata harus dan mendesak Chan Soo untuk segera pergi. Chan Soo pergi dan So Seono meminta Sayong lari dengan sisa pasukan. Sayong tidak mau. Song yang memerintahkan pasukannya untuk mencari mereka.

Oh Yi lapor pada Jumong, usaha pembunuhan So Seono gagal dan ia luka parah dan sekarang bersembunyi di suatu tempat di Biryu. Ju Mong berkata susah bagi so Seono untuk lari dari Biryu dengan luka seperti itu, mereka harus menemukan So Seono sebelum Song Yang. So seono mulai kehilangan kesadarannya, Ju Mong dan Oh Yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo berusaha menemukan So Seono...

Jumong episode 60

Chan Soo terlihat oleh tentara Biryu dan langsung menyerang mereka. Chan Soo hampir saja mati tertebas pedang kalau saja Jumong dkk tidak segera muncul. Chan Soo membawa Jumong menemui So Seono. Sayong kaget bagaimana Jumong bisa ke tempat ini, Hyeon Bo menjelaskan apa yang terjadi. Sayong tanya obat dan Chan Soo memberikannya. Jumong memerintah trio Oh-Ma-Hyeop untuk mengawasi pasukan Song Yang. Jumong melihat Sayong membubuhkan obat pada So seono.

Song Yang semakin marah, So seono belum juga ditemukan, dan ia memerintah jenderalnya untuk bersiap menyerang Gyeru. Jenderalnya berkata mereka belum siap tapi Song Yang langsung memerintah untuk menyiapkan pasukan segera.

So Seono sadar dan melihat Jumong. Chan Soo berkata jika bukan karena Pemimpin Jumong, mereka mungkin tidak akan bisa menyelamatkan So seono. So Seono berterima kasih pada Jumong. Ma Ri masuk dan lapor, pasukan Song Yang bergerak. Jumong berkata mereka harus cepat dan membantu So Seono keluar. Jumong minta Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan menunggunya bersama Damul dan tidak melakukan apapun sampai mereka tiba. Sayong setuju. Jumong kembali ke Bongae dan Sayong membawa So seono kembali ke Gyeru.

Jumong berkata mereka harus membunuh pasukan Han yang bergabung dengan pasukan Song Yang dan mereka bersiap.

Chan Soo dan Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan Sayong berkata pada Yeontabal untuk menyiapkan obat segera. Soseono luka parah. Tabib datang dan berkata luka So Seono banyak sekali. Sayong berkata pada Yeon Tabal, Yeon chaeryeong serta Yang tak bahwa Jumong setuju membantu mereka. Mereka tidak boleh melakukan apapun sampai pasukan Damul tiba. Yeontabal minta Sayong menyiapkan pasukan agar siap begitu Jumong tiba.

Di istana Buyeo, Ma wuryeong kembali dari gunung Shijo, ia menemui Bi Geumseon dan minta obat untuk Raja, Ma Wuryeong membawa air suci yang diberikan Bigeumseon. Lalu mereka mengadakan upacara suci dan Ma Wuryeong mengoleskan air suci itu ke wajah Geumwa, dan Ma Wuryeong berteriak ia kaget karena bercak hitam di wajah Raja Geumwa langsung hilang. Setelah itu, Geumwa berbicara dengan Ma Wu ryeong. Ma Wu ryeong lapor, menurut Bi geum Seon, pemilik busur Damul sudah membawa busur itu pergi. Geumwa tanya siapa dia, Ma wu ryeong menjawab, kau tahu orang itu dengan baik.

Pasukan Han bergerak menuju Gyeru. Mo Palmo memimpin sebagian pasukan Damul untuk mengubur bahan peledak di tanah. Jumong dan pasukan Damul menunggu pasukan Han lewat dan ketika Oh Yi lari dan lapor bahwa pasukan Han sudah dekat, Jumong berkata siap untuk menyerang.

Ketika pasukan Han lewat di dekat jebakan Jumong, Jumong dan pasukannya mulai menembak dengan panah berapi ke arah tanah dan saat pasukan Han kacau balau, Jumong dan pasukannya mulai menembaki mereka dengan anak panah dan menyerang dengan pedang. Pasukan Han mencoba mundur, Ju Mong mengejar mereka dan menembaki mereka dengan panah, satu demi satu. Keren juga si Jumong.

Song Yang akan berangkat meninggalkan Biryu dengan pasukan, tiba-tiba ia mendapat laporan bahwa pasukan Han yang sudah berangkat duluan, dihancurkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Song Yang shock. Jumong dan pasukan Damul-nya tiba di Gyeru, dan disambut meriah oleh rakyat Gyeru. Yeon Tabal berkata Gyeru diselamatkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Jumong berkata mulai sekarang, pasukan Damul dan Gyeru adalah satu.



Jumong tanya mengenai So Seono, ternyata So Seono pingsan. Jumong terlihat cemas. Sayong mengantarnya menemui So Seono. Sayong berkata pada So seono yang tidak sadar bahwa Pasukan Damul menyingkirkan pasukan Han dan sekarang Jumong ada di sini, So Seono harus membuka matanya.


Di Hyeonto, Yang jeong murka dan tanya pada Song Yang, apa yang dilakukannya ketika pasukan Han dibantai oleh Jumong. Song yang minta maaf, tapi Yang jeong tidak mau mendengar alasan Sang yong dan minta pertanggung jawaban Sang yong terhadap 2000 prajurit Han yang mati. Song Yang minta diberi kesempatan lagi. Yang Jeong berkata Han sudah berkorban terlalu banyak dan jika Song Yang tidak membalas kerugian ini maka mereka akan menyerang Biryu.



So dan pasukan Buyeo tiba di kaki gunung Bongae dan Naro lapor bahwa di Bongae hanya tinggal orang tua, wanita, dan anak2, semua pergi, bahkan para pengungsi juga tidak ada. Dae so murka. Naro tanya apa yang akan dilakukan Dae so. Dae So berkata mereka harus membunuh orang2 tua itu dan anak-anak juga, mereka harus membakar Bongae. Bubunno kecewa dan berkata mereka hanya orang tua dan anak2, tapi Dae so berkata suatu hari anak2 itu akan tumbuh menjadi pasukan Damul jadi mereka perlu dibasmi juga. Bubunno mencoba untuk bicara dengan Dae So, itu sangat kejam. Tapi Naro minta Bubunno diam saja dan ikut saja perintah Dae so.


Pasukan Damul yang tersisa bersiap untuk memindahkan orang tua dan anak2, pasukan Buyeo tiba dan mulai membantai semua yang tersisa. Bu Bunno melihat dengan perasaan muak saat Dae so dan tentaranya dengan kejam dan beringas membantai dan memenggal anak2 (pantes Dae So ngga punya anak, kualat dia..), orang tua, dan wanita, mereka dibutakan oleh kemarahan.

Geumwa beristirahat di istananya dan ingat apa yang dikatakan Ma Wuryeong mengenai pemilik busur Damul dan Geum Wa gelisah. Geumwa memerintahkan Song ju untuk mencari sisa2 catatan Joseon lama yang ada di Buyeo. Mendengar ini, Majin langsung lapor pada Yeong po bahwa Raja mencari catatan yang diambil Yeong Po. yeong Po heran mengapa tiba2 tertarik dengan catatan yang sudah berdebu yang sudah puluhan tahun di sana? Majin tidak tahu. Yeongpo minta Majin menemui Cheon dan mengambil kembali catatan itu. Tapi ternyata Cheon sudah meninggalkan Buyeo. Yeong po langsung menemui penjaga perpustakaan agar tidak berkata apapun kalau Yeong po pernah mengambil catatan itu.

Songju lapor pada Raja bahwa catatan itu tidak ditemukan. Geumwa berkata ia pernah melihat catatan itu beberapa dekade lalu dan penjaga berkata ia baru menjaga di sana 10 tahun lebih sedikit dan ia bahkan tidak tahu jika ada catatan seperti itu. Geumwa tanya apa Jumong mungkin pernah melihat catatan itu, dan penjaga lapor bahwa Jumong membaca segalanya saat ia ada di Buyeo.

Dae so kembali ke Buyeo dan lapor pada Raja bahwa Jumong memindahkan markasnya dan Raja tanya dimana? Dae so berkata ia belum tahu, lalu Bu deok Bul masuk dan lapor bahwa Jumong dan pasukan Damul sekarang bergabung dengan Gyeru menjadi satu kekuatan melawan Han. Geumwa minta Bu deok Bul segera menyiapkan sidang. Dalam sidang dewan, Bu Deok bul berkata pada Raja, bahwa sekarang jumong sangat kuat dengan persenjataan dari baja apalagi ditambah dukungan Gyeru yang menguasai perdagangan, maka pasukan Damul benar2 menakutkan. Dae so membenarkan dan berkata Jumong akan mendirikan negara baru di Jolbon dan Yeongpo bertanya apa ini akan menjadi ancaman besar untuk Buyeo.

Dae So mendesak Raja untuk mengatasi Jumong sebelum dia bisa mewujudkan rencananya. Mereka harus membantu Song Yang menyerang Gyeru. Para menteri ragu2, Bu yeo tidak dalam keadaan sanggup membantu siapapun dengan pasukan mereka, dan Geumwa memerintahkan Heuk Chi untuk mencari informasi apapun mengenai Jumong dan Gyeru segera.



Yoohwa dan yesoya mendengar bahwa Jumong meninggalkan Bongae dan bergabung dengan Gyeru. Yoohwa berkata pemimpin Gyeru So Seono adalah orang yang hebat dan pasti akan membantu Jumong mendirikan negaranya. Yesoya tanya kapan mereka akan meninggalkan Buyeo. Yoo Hwa berkata tunggu sebentar lagi. Yesoya pergi keluar dan dayangnya berkata ia cemas karena Jumong pergi ke Gyeru, karena dulu Jumong dan Soseono punya hubungan istimewa, apalagi sekarang suami So Seono sudah meninggal. Ini semua menggelisahkan.


Yesoya tanya, "Apa kau cemas Jumong akan melupakan aku? jangan cemas, karena Jumong selalu hidup dalam hatiku." Tapi wajah Ye Soya terlihat murung.

Di gyeru, SorRyeong tanya apa Jumong puas dengan lingkungan barunya. Jumong berkata masih banyak yang harus dicapainya. Anak bintang tanya apa Jumong akan perang dengan Biryu, Jumong menjawab jika perlu maka ia akan perang. Anak bintang berkata Biryu adalah salah satu suku yang harus dirangkul tanpa pertumpahan darah. Jumong tanya apa ada cara untuk melakukan itu, dan Sor ryeong yakin ada caranya.

Jaesa masuk dan ia berkata jenderal yang terluka dari gunung Bongae tiba. Jenderal itu lapor bahwa mereka baru akan memindahkan orang tua dan anak2 ketika Daeso tiba dan membunuh mereka semua. Jenderal itu berkata anak2 mohon agar tidak dibunuh tapi semua dibantai oleh pasukan Buyeo sampai mati. Oh yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo menangis dan murka, mereka minta agar Jumong segera mengirim mereka untuk membunuh Dae So. Jumong mencoba tenang dan berkata agar membawa jenderal yang luka itu untuk diobati. Jumong berkata pada ketiga anak buahnya, mereka harus fokus mendirikan negara mereka dan harus mengendalikan amarah mereka kali ini. Chan soo datang dan lapor bahwa So Seono sudah sadar.

So Seono tanya pada ayahnya apa yang terjadi. Yeontabal berkata tidak ada yang harus dicemaskan lagi, Jumong sudah menyingkirkan tentara Han dan mereka tinggal membuat Song Yang berlutut dan So Seono harus segera pulih. Jumong masuk dengan sayong, So seono berusaha duduk, Jumong minta So Seono berbaring saja. So seono berkata ia tidak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka. Jumong berkata membalas apa, ia hanya mendesak So Seono agar segera pulih, banyak yang akan ia capai bersama So Seono.

Tuan Cheon tiba dari Buyeo dan memberikan catatan Joseon lama itu pada Jumong. Jumong melihatnya dan berkata bahwa mulai sekarang sejarah Joseon tua akan dilanjutkan oleh pasukan Damul. Jumong berterima kasih. Jumong kemudian bicara pribadi dengan Cheon dan tanya apa sudah mengirim surat pada Yoohwa. Cheon menjawab sudah, dan mereka baik2 saja hanya dijaga oleh pengawal.

Di Jolbon, Songyang berkata mereka tidak bisa mengharapkan bantuan Hyeonto dan Yang Jeong lagi. Song Yang minta para kepala suku memberi upeti dan mereka mengeluh dan berkata mereka sudah susah payah untuk upeti waktu lalu, tapi Song Yang membentak dan berkata mereka akan mendapatkan barang mereka kembali setelah menyerang Gyeru dan mengingatkan mereka jika tidak memberikan upeti, mereka akan dibunuh duluan sebelum mereka menyerang Gyeru.

Di Buyeo, Ratu memuji menteri Jaeboo karena sudah mendidik putrinya dengan begitu baik, menteri Jaeboo hanya berkata putrinya masih muda dan masih banyak yang harus dipelajari. Daeso datang dan Ratu mengenalkan Daeso dengan putri menteri Jaeboo. Gadis itu mengenalkan diri, namanya Ga hee. Ratu berkata agar Dae So setuju untuk mengambil Ga hee sebagai selirnya segera demi keturunan takhta Buyeo. Daeso setuju saja tapi harus menunggu sampai Buyeo keluar dari krisis sebelum mengadakan pernikahan.

Seolran berkata pada Dae so ia dengar dae So bertemu dengan putri menteri Jaeboo. Dae So diam saja. Seolran berkata tidak perlu mencemaskan dirinya, Dae So minta maaf dan berkata ia tidak bisa menolak keinginan Ratu untuk meneruskan garis keturunan. Seolran diam saja.

Haochen tanya apa Seolran baik2 saja. Seolran berkata ia tidak punya pilihan karena ia mandul dan ia bersumpah akan membalas semua kebencian yang sudah diberikan Buyeo dalam hatinya jika ia menjadi Ratu kelak.

Raja Geumwa mengumpulkan anak buahnya dan berkata sebelum Damul mengahancurkan Buyeo, mereka akan menyerang Jumong dan Damul lebih dahulu. Budeok Bul memberi selamat pada Geumwa atas keputusannya, Menteri Jaeboo menanyakan apa strategi Raja. Raja berkata Song yang ada dalam krisis, mereka akan meminta bantuan Jolbon. Daeso berkata ide bagus dan ia minta ijin memimpin pasukan. Raja memerintah Heukchi menyiapkan 2000 prajurit dan DaeSo yang memimpin.

Jumong melihat catatan Joseon lama dan So seono datang menemui Jumong. Jumong tanya apa So Seono sudah sehat untuk berjalan. So Seono berkata ia tidak apa2. So Seono tanya apa gulungan bambu itu, Jumong berkata itu adalah catatan mengenai Joseon lama. Bukankah itu sudah lama hilang? Jumong mengeluarkan peta Joseon lama yang terbentang sangat luas. So Seono berkata, "Aku pernah mendengar joseon lama itu wilayahnya sangat luas tapi aku tidak pernah menyangka seluas ini." jumong berkata Damul dan Gyeru akan meng-klaim teritori yang luas ini dan itulah alasan mengapa ia datang ke Gyeru.



Di istana Buyeo, Ye Soya dan pelayannya membawa makanan dan anggur untuk pengawal di luar kediaman Yoohwa. Penjaga berterima kasih pada Ye Soya tapi anggur terlarang di Buyeo. Yesoya berkata tidak apa2, mereka tidak perlu minum anggur jika memang tidak boleh. Beberapa saat kemudian, pelayan masuk dan berkata penjaga sudah pingsan semua. Yoo Hwa bergegas dengan pelayan dan bungkusannya. Yoo Hwa menemui Yesoya yang sudah menunggu dengan Yu Ri. Yoo Hwa berkata mereka harus cepat. Ketiganya dan pelayan melarikan diri dari istana Buyeo. Mereka menyuap penjaga istana. Setelah mereka di luar, mereka segera berganti pakaian. Song ju mengunjungi kediaman Yoo Hwa dan menemukan gulungan bambu yang ditinggalkan Yoo hwa.


Song ju membawanya pada Raja, dan berkata Lady Yoo Hwa dan Ye Soya menghilang dan mereka pasti melarikan diri. Geumwa membuka gulungan bambu itu dan membaca surat Yoo Hwa. Yoo hwa minta maaf, ia sudah mencoba untuk membayar hutang yang dimilikinya pada Geumwa, tapi saat Geumwa membuat Ye Soya dan Yu ri menjadi tahanan rumah, takdir mereka sudah berakhir. Terakhir, Yoo Hwa minta maaf. Geumwa murka, ia memerintah Songju untuk menutup semua jalan menuju Gyeru untuk menangkap mereka.

Di tengah kegelapan malam, Lady Yoo Hwa, Ye Soya, dan Yu Ri (kelak akan menjadi Raja ke-2 Goguryeo) dan juga pelayan mereka melarikan diri dan mereka dikejar oleh Naro dan pasukan berkuda.

Jumong - Prince of The Legend 56-58

Jumong episode 56



3 tahun sudah berlalu....

Di Jolbon, Yang Tak dan Yeon ChaeRyeong mengatakan pada semua bahwa Song Yang akan pindah ke Gyeru mulai sekarang karena Biryu tidak lagi dalam kondisi bagus sejak tahun lalu. Chan soo mengeluh mereka sudah mengajukan penawaran tapi masih tidak mungkin baginya untuk pendah ke sini, dan Yang Tak setuju mereka harus mundur. Yeon Chae Ryeong berkata mereka tidak punya pilihan karena mereka tidak punya pasukan untuk berperang dengan Song Yang. So Seo No meyakinkan bibinya agar tidak perlu cemas, ia akan pergi untuk berdagang garam ke Haeng In.

Malamnya, So Seo No berpikir sendirian, pembantunya datang dan berkata bahwa putranya, Biryu dan Ohnjo sudah tidur nyenyak. So Seo No minta agar pembantunya menjaga putranya saat ia pergi bisnis nanti. So seo No, Sayong dan Yeon Ta Bal pergi untuk melihat Woo Tae yang sedang melatih pasukan. Woo Tae bertanya mengenai anak2, So Seo No berkata mereka baik2 saja, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Woo Tae lapor pada Yeon Ta Bal, pasukannya semakin bagus skill-nya. Sayong berkata itu sudah seharusnya karena mereka sudah berinvestasi banyak untuk mereka. So Seo No minta agar mengirim 50 orang pasukan 4 hari lagi ke Gyeru dimana Song Yang akan datang. Yeon Ta Bal minta Woo Tae untuk bersiap, Woo Tae bersumpah akan membalas apa yang sudah dilakukan Song Yang, tapi So Seo No minta agar Woo Tae tenang dan hati-hati karena ini penting dan Woo Tae setuju.

Di gunung Bongae, Mo Pal Mo melanjutkan membuat persenjataan baja untuk Ju Mong dan pasukan Da Mul. Mu Song membantu sambil bercanda..Ju Mong dan Three Musketeernya juga bersama pasukan Damul terus bertempur melawan berbagai macam suku Han. (Bangsa Han punya banyak suku).

Ketika Ju Mong kembali, Mo Pal Mo minta maaf dia masih gagal membuat rompi baja untuk perang. Ju Mong menghiburnya itu bukan hal yang gampang dan Mo Pal Mo adalah kontributor terbesar bagi pasukan Damul. Jika tangan dan tubuh Mo Pal Mo sakit akan menjadi kehilangan besar bagi Damul, itu sebabnya Ju Mong minta Mo Pal Mo menjaga kesehatannya baik2. Mo Pal Mo jadi tersentuh.

Di Hyeonto, Yang Jeong menerima Song Yang. Song Yang tanya mengapa Yang jeong memanggilnya, Yang jeong memperlihatkan padanya peta yang memperlihatkan semua yang ditaklukkan Ju Mong dan pasukan Da Mul-nya, dari Chang Cheon Gok ke Joongsan, ke Gyesoo-jok, ke Dongman-jok, dan bahkan Seonmi-jok, dan sekarang Hyeonto juga terancam...Song Yang menjawab bahwa ia siap membantu jika diperlukan. Yang Jeong berencana akan menghancurkan Ju Mong dan pasukan Da Mul, dan kemudian menyerang Bu Yeo. Sang Yong kaget.

Dongseon kembali dari perjalanan di perbatasan Dong Moon memeriksa keadaan Dae So dan Yang Seol Ran, dia lapor bahwa keduanya sangat menderita. Dong Seon juga berkata bahwa istana Bu yeo tampaknya tidak berniat memanggil kembali Dae So dan Seolran, maka Yang Jeong murka dan ia bersumpah demi nama Geum Wa, berkata bahkan binatang pun menjaga anaknya lebih baik dari pada dia...

Para menteri bertanya apa Yang jeong akan membawa Dae So dan Seol Ran ke Hyeon To saja, Dong Seon juga setuju dengan usul para menteri...

Di Buyeo, Ma Wu Ryeong memimpin upacara suci dengan pengorbanan darah domba ...Raja Geum Wa, Ratu Won Hu, dan banyak pemimpin Bu yeo hadir. Pangeran Yeong Po minum anggur sampai mabuk, Ma Jin minta Yeong Po berhenti. Yeong Po berkata apapun yang dilakukan ayahnya untuk menyenangkan langit melalui kuil dan persembahan, satu2nya cara untuk menyelamatkan Bu Yeo adalah dengan raja baru..dan ia tertawa lalu minum anggur lagi. Songju tiba dan berkata pada Yeong Po bahwa Raja memanggilnya untuk menghadiri sidang.

Pangeran Yeong Po dengan gugup bergegas menghadiri sidang. Raja tiba dan tanya mengenai keadaan Bu yeo pada para menteri. Semua melaporkan mengenai keadaan Bu Yeo yang tidak baik. Kakak Ratu berkata mereka harus minta bantuan Han, tapi Bu Deuk Bul tidak setuju dan berkata Han tidak akan membantu Bu yeo dan mereka justru akan menyerang Bu yeo jika mereka tahu kelemahan Bu yeo. Bu deok Bul menyarankan agar mereka menyerang Haeng In dan Okjeo. Setelah sidang selesai, Ratu minta agar Raja memanggil Daeso kembali, tapi Raja berkata jika waktunya tiba ia akan melakukan itu. Raja minta Ratu untuk pergi, tapi Ratu tidak mau dan memohon pada Raja kembali, kakak Ratu juga setuju, ia berkata Dae So sudah bertobat.

Tapi Geum Wa berkata Daeso (kaya merk apa ya..pompa air gitu..) belum berubah, Ratu kesal dan berkata yang berubah adalah Raja, bagaimana Raja bisa dengan mudah mengampuni gubernur Sa Chuldo yang sudah mengkhianatinya tapi tidak bisa mengampuni anaknya sendiri setelah begitu lama..Tapi Raja tidak bergeming dan ia marah, minta Ratu pergi untuk melihat sendiri bagaimana Dae So menjalani hari-harinya.

Di Benteng Dongmoon, Dae So menghabiskan waktunya dengan minum anggur dan menonton hiburan pertempuran berdarah. Sekelompok rakyat ditangkap dan Dae So memerintah mereka untuk bertempur melawan prajurit yang baru direkrut dan sekelompok berandal jalanan, dan Dae So tertawa saat ia menikmati melihat para prajurit dengan gampang membunuh orang2 itu. (kaya Kaisar Nero aja...) Dae So bertepuk tangan dan ia tanya siapa nama prajurit itu, namanya Bubuno. Dae So minta Naro melawan Bubuno, tapi Na Ro menolak, mereka bisa melakukannya besok. Ia mengingatkan Dae So bahwa Seol Ran menunggunya, Dae So dengan sinis berkata bahwa Naro sekarang sudah menjadi pembantu Seol Ran.

Dae So kembali dan Seol Ran menyatakan kemarahannya. Berapa lama lagi mereka harus hidup seperti ini, Dae So berkata berapa lama lagi Seol ran berencana untuk terus menanyakan hal yang sama. Seol ran mengingatkan Dae So apa ini yang bisa dilakukannya dan mengingatkannya sementara Dae So menghamburkan waktunya, Ju Mong sudah memiliki lebih dari 400 orang. Dunia menertawakan Dae So, mereka berkata itulah dia orang yang dulu dipikir adalah Naga, tapi Naga sebenarnya adalah Ju Mong. Dae So murka dan minta Seol Ran tutup mulut tapi Seol Ran tetap bicara dan berkata ia akan ke Hyeon To jika kehidupan mereka hanya seperti ini.

Suatu tempat dekat Jolbon, Woo Tae bersiap menyergap Song yang saat ia lewat, dan saat Song Yang mendekat, Woo Tae memerintahkan untuk menembakkan panah pada pasukan Song Yang. Song Yang lari, Sayong bergabung dengan penyerangan itu dan berdua bersama Woo Tae membantai pasukan Jolbon satu demi satu...dan mendekati Song Yang.

Woo Tae berkata pada Song Yang, tanah yang diinjak ini adalah kuburan Song Yang, tapi tepat saat Woo Tae akan membunuh Song Yang, Jenderal kepala dari pasukan Song Yang menusuk Woo TAe dari belakang dan Woo Tae ...jatuh dengan bertumpu pada lututnya, sementara Song Yang berhasil kabur dengan kuda.

Woo Tae memuntahkan darah segar, dan berkata pada Sayong untuk berkata pada So Seo No, dia minta maaf ia tidak bisa menyelesaikan harapan So Seo No...Woo Tae memanggil nama So Seo No dua kali dan mati.

Sayong bergegas melapor pada So Seo No dan Yeon Ta Bal. Sayong berkata Song Yang terluka tapi berhasil kabur dan mereka menangkap pasukan Song Yang. So Seo No senang dan tanya lalu mengapa kau bersedih? Sayong berkata Woo Tae meninggal. So Seo No tidak bisa berkata-kata dan Yeon Ta BAl tanya apa benar Woo Tae meninggal, Sayong minta maaf dan berkata, benar.

So Seo No tetap diam saja dan ia mulai berjalan pergi...Sayong berkata pada So Seo No ia benar-benar minta maaf, tapi So Seo No mengepalkan tangannya dan berkata mereka sedang menyiapkan pasukan ke Gyeru. So Seo No mengatakan ini dengan menahan air matanya, Yeon Ta Bal sedih melihat putrinya.

So Seo No membawa pasukannya menyerang Yeon Chae Ryeong. So Seo No mengulurkan pedangnya pada Yang tak dan Yeon Chae Ryeong dan memperingatkan mereka bahwa Song Yang tidak akan diam saja. Gyepil masuk dengan ceria. Tapi ia heran mengapa semua tampak sedih, Gyepil heran apa yang terjadi, kemudian orang2 membawa sesosok tubuh ditutup oleh kain putih. So Seo No dan Gyepil mendekatinya dan saat So Seo No membuka kain penutupnya ..dan terlihat wajah Woo Tae yang sudah kaku...Gyepil dan So Seo No menangis meratapi Woo TAe.

Song Yang lari ke Biryu dan mengumpulkan pasukan Jolbon untuk menyerang Gyeru, tapi Jenderal berkata mereka harus menunggu karena So Seo No tampaknya sedang membangun kekuatan.

Di dekat sungai, So Seo No dan Yeon Ta Bal dan semuanya memberikan penghormatan terakhir pada Woo Tae (hiks..Moon Noh mati lagi..), tubuh Woo Tae ditaruh diatas kayu dan kemudian disulut dengan api. So Seo No kembali ke Gyeru dan ia memimpin Gyeru. Rakyat Gyeru bersorak menyambut So Seo No.

So Seo No memberi pengumuman, mereka telah hidup dibawah tekanan Song Yang. tapi mereka tidak akan melakukannya lagi dan akan membuat Song Yang berlutut di depan mereka. Gyeru akan membebaskan diri dari Jolbon dan mereka akan membuat negara mereka sendiri. Rakyat bersorak-sorai dan Yeon Ta bal tersenyum.

Kemudian, Yeon Chae Ryong, Chan Soo, dan Yang Tak diseret di depan semua orang. Yeon Chae Ryeong mohon pada kakaknya agar mengampuninya. Yeon Ta BAl berkata ia menyerahkan semua pada So Seo No. Chan Soo berteriak, semua salahnya, So Seo No harus membunuhnya dan melepaskan ibunya. So Seo No mendekati mereka dan memerintahkan agar ikatan mereka dilepas. So Seo No berkata Chan Soo dulu adalah pemimpin mereka dan berkata pada bibinya bahwa ia sudah kehilangan pria yang ia sayangi dan ia tidak mau lagi melihat darah tercurah diantara mereka. Yang Tak berlutut dan berterima kasih atas belas kasihan So Seo No.

Beberapa waktu kemudian, Sayong menyarankan mereka harus menyerang Song Yang sebelum ia mengumpulkan kekuatan lagi. Sayong minta agar So Seo No menyerang Biryu dan membunuh Song Yang, so Seo No akan memikirkannya.

Paginya, So Seo No dan Sayong bergegas ke gunung Bongae untuk menemui Pemimpin Ju Mong. Ju Mong bergegas menyambut So Seo No. So Seo No membungkuk dan tanya apa Ju Mong baik2 saja. Ju Mong heran mengapa So Seo No datang. Sayong tersenyum pada Hyeop Bo, dan meninggalkan Ju Mong dan So Seo No sendiri. So Seo No berkata ia selama ini mengikuti berita penaklukan Ju Mong dan ia sudah menyiapkan pasukan, ada 200 orang. Ju Mong kaget dan So Seo No kemudian berkata ia datang untuk membantu Ju Mong mendirikan negara barunya.

Jika Ju Mong tetap di Bong Ae, akan sangat sulit untuk mendirikan negara, dan jika Ju Mong mau melakukannya, maka ia harus menemukan tanah yang baru. Ju Mong : apa tanah seperti itu ada, dan So Seo No minta agar Ju Mong datang ke Jolbon. So Seo No berkata banyak orang tinggal di Jolbon dan sudah ada sistem perdagangannya, dia akan membantu Pemimpin Ju Mong membangun negaranya di sana.

Sayong dan Hyeop Bo saling bertukar info. Hyeop Bo sudah terlibat begitu banyak peperangan, Sayong tenang karena Hyeop Bo sehat2 saja. Hyeop Bo tertawa dan tidak terlalu menganggap penting. Sayong jadi marah, ia berkata hidup manusia tidak ada yang tahu, jadi Hyeop Bo juga harus hati-hati. Hyeop Bo jadi kaget dan tanya apa yang terjadi di Gyeru. Sayong mendesah dan ia berkata Woo Tae meninggal dunia. Hyeop Bo kaget sekali.

Ju Mong mengantar So Seo No dan sayong pergi. Setelah mereka pergi, Hyeop Bo menghela nafas dan berkata hidup So Seo No sekarang pasti sulit. Ia berkata Woo tae meninggal dunia. Ju Mong kaget sekali dan Hyeop Bo berkata bahwa Woo Tae dibunuh oleh anak buah Song yang. Ju Mong melihat ke arah perginya So Seo No dengan tajam...

Sayong tanya apa So Seo No pikir Ju Mong akan setuju dengan bantuan mereka. So Seo No tidak tahu, Sayong tahu ini bukan keputusan mudah untuk Ju Mong.

Ju Mong membahas tawaran So Seo No dengan 3 Musketeers-nya. Ma Ri berkata ini bagus dan akan pergi ke Jolbon setelah urusan selesai. Hyeop Bo dan O Yi juga setuju. Tapi Jaesa berkata tidak semudah itu. Jika mereka mendirikan negara mereka di sana, siapa yang akan bertahta, Raja Ju Mong atau Ratu So Seo No? 3 Musketeer berkata bahwa So Seo No bukan pribadi seperti itu, tapi Jae Moo Muk berkata jika mereka tidak hati-hati, mereka hanya akan dimanfaatkan oleh kelompok So Seo No.

Ju Mong berkata ia akan membuat keputusan setelah berpikir masak-masak.

Song Yang bertemu dengan pemimpin negara2 kecil di Jolbon. Song Yang berkata Yang Jeong menawarkan bantuan pada mereka. Mereka akan menyerang So Seo No bersama.

Ju Mong berkata pada anak buahnya ia akan mengadakan perjalanan dengan O Yi ke Bu Yeo.

Dae So menerima pesan dari Yang Jeong yang meminta mereka datang ke Hyeon To. Dae So berkata pada Na ro untuk bersiap pergi ke Hyeon to.

Di istana Bu yeo, Ratu Won Hu melihat Ye Soya dan Yu Hwa berjalan-jalan dengan putra Ju Mong yang masih kecil dan Ratu menghela nafas...Saudara laki2 Ratu mencoba menghiburnya dengan berkata mengapa Da Mul tidak menyerang mereka, itu karena Yu Hwa dan Ye Soya dan bayi itu, menjadi tawanan rumah di sini.

Yu Hwa berkata pada Ye Soya, ia akan minta Geum Wa untuk mengirim Soya dan Yu Ri (kelak akan menjadi Raja ke-2 Goguryeo) pada Ju Mong. So Ya berkata bahwa waktunya tidak tepat, dan lebih baik menunggu sampai Ju Mong mendirikan negaranya dulu, karena jika tidak, maka situasi Da Mul dan Bu yeo akan sulit.

Ju Mong dan O Yi dalam penyamaran di kota dekat Bu yeo dan Jol Bon, O Yi mendapati bahwa Hyeon To mengirim pasukan ke Jolbon dan kemudian Ju Mong melihat Dae so dan Yang Seolran lewat.

Jumong episode 57

Jumong's son Yu Ri


Ju Mong curiga Dae So terlibat dalam rencana penyerangan Gye Ru. Seol Ran dan Dae So tiba di benteng Hyeonto dan Dae So berkata ia malu bertemu dengan Yang jeong. Yang Jeong menenangkan Dae So dan ini kesempatan bagus dan mengajak Dae so minum. Yang Jeong berkata Geum Wa itu menyedihkan, ia tidak bisa menghentikan Ju Mong.


Dae So tanya apa yang diinginkan Yang jeong, Yang jeong berkata So Seo No sekarang menyusun kekuatan di Gyeru dan ia akan mengirim pasukan ke Song Yang di Jolbon untuk menyerang So Seo No bersama. Seol Ran memuji ayahnya dan berkata itu keputusan yang bagus. Dae So diam saja. Yang Jeong minta Dae So untuk memimpin pasukan dari Hyeon To ke Jolbon, ia memberi Dae so kesempatan untuk mengeluarkan semua kebenciannya pada Geum Wa. Dae So bergumul dengan pikirannya. Seol Ra berkata jangan ragu lagi. Dae So berkata ia tidak bisa membuang Bu Yeo dan bagaimanapun juga ia masih pangeran Bu Yeo, bagaimana ia bisa memimpin pasukan Han. Seol ran mengingatkan Dae so bahwa dunia sudah melupakan Pangeran yang dibuang di perbatasan dan ini saatnya untuk membuang masa lalu.

Bubunko tanya pada Naro apakan Dae So benar2 meninggalkan Bu yeo untuk melayani Han? Naro berkata itu bukan urusan Bu Bunko, tugasnya hanya melayani Dae So. Tapi Bu bunko berkata ia tidak bisa melayani Dae So jika Dae So mengkhianati Bu yeo. Na Ro menegurnya, tapi ia justru melihat Ju Mong dan O Yi dan Na Ro shock.

Dae So menghadap Yang jeong dan berkata ia pangeran Bu Yeo, jadi ia tidak bisa memenuhi permintaan Yang Jeong. Yang jeong marah dan berkata Kekaisaran Han sudah membuang Bu yeo, dan Bu Yeo akan segera runtuh, dan jika Yang Jeong mengatakan pada kaisar maka Han bisa kapan saja menyerang Bu Yeo. Dae So merasa terancam, dan Yang Jeong tanya mengapa Dae So keras kepala. Dae So berkata ia tetap tidak setuju dan pergi. Na Ro lari menemui Dae So dan lapor ia melihat Ju Mong, Dae So heran apa yang dilakukan Ju Mong di Hyeon To, ia memimpin pasukan dan mencari Ju Mong. Bu Bunno lapor Ju Mong ada di penginapan, mereka mengepung penginapan itu. Bu Bunno tahu bahwa yang di penginapan adalah pemimpin Da Mul, Ju Mong.

O Yi masuk dan berkata bahwa penginapan ini sudah dikepung. Na Ro memerintah pasukan untuk memulai penyerangan, Ju Mong dan O Yi berusaha lari. Dae so masuk bersama Bu Bunno, tapi Ju Mong dan O Yi berhasil lolos. Ju Mong tanya apa O Yi terluka, O Yi berkata ia baik2 saja, lalu setelah ini kita kemana, dan Ju Mong berkata Bu Yeo..

Na Ro kembali dan lapor pada Dae so, mereka gagal menangkap Ju Mong. Di Bu Yeo, penduduk berkelahi memperebutkan jatah makanan. Ju Mong melihat anak-anak dan wanita berkumpul mengumpulkan beras dari tanah, Ju Mong sangat bersedih. Keduanya tiba di tempat makan. Pemiliknya meminta bayaran di muka, karena akhir2 ini banyak yang makan terus tidak membayar. O Yi memesan nasi sup dan anggur. Pemilik kedai heran karena mereka masih memesan anggur. O Yi tanya mengapa, dan pemilik kedai berkata Raja Geum Wa sudah memerintahkan sementara waktu tidak ada alkohol di Bu yeo. Tapi pemilik kedai berkata jika mereka mau membayar, ia bisa mencarikan anggur untuk mereka. Ju Mong menolaknya dan ia tanya kondisi Bu Yeo. Pria itu menjawab, semuanya kacau dan tentaranya tidak berguna. O Yi bertanya apakah istri pemimpin Da Mul masih tinggal di istana, dan pemilik kedai berkata Ye So ya dan Yu Hwa selalu dihina oleh Ratu, tapi karena Baginda maka kedua wanita itu masih hidup.

O Yi heran mengapa Geum Wa tidak mengirim Ye So Ya pada mereka seperti yang dijanjikan Raja. Ju Mong berkata Raja menahan Ye Soya dan anak mereka sebagai tawanan, agar Ju Mong tidak bisa melakukan apapun terhadap Bu yeo sampai Geum Wa mengirim Soya dan anak mereka padanya.

Dalam istana Bu Yeo, So Ya berkata pada Yu Ri (btw, apa kabar Yuri B, temanku hehe...) kecil bahwa kemarin malam ibu bermimpi tentang ayah dan mimpinya begitu nyata. So Ya mengatakan pada Yu Ri dia harus tahu betapa hebat ayahnya. Yu Ri mengangguk, So Ya berkata ayahmu bisa saja memiliki kehidupan yang nyaman tapi ia memilih menyelamatkan pengungsi dengan pasukan Da Mul. So Ya tanya pada Yu Ri, siapa nama ayahnya, dan Yu Ri berkata, Jumong. So Ya senang dan berkata itu adalah nama yang tidak boleh dilupakan Yu Ri, apapun yang terjadi. So Ya memeluk putranya.

Raja Geum wa menemui Ma Wu Ryeong dan tanya apa ia tahu mengenai legenda gunung Shijo. Ma Wu Ryeong tanya apa Raja menanyakan tentang peramal Bi Geum Seo, jika benar Ma Wu Ryeong berkata ia belum pernah berjumpa dengannya. Geum Wa berkata Wu Ryeong harus menemuinya sendiri dan tanya mengenai takdir Bu yeo.

Yu Hwa menghadap Raja dan berkata ada yang mau ia bicarakan, Raja mengundang Yu Hwa duduk. Yu hwa berkata Yu Ri sudah besar, sudah waktunya mengirim Yu ri dan So Ya pada Jumong. Geum Wa berkata ia akan melakukannya setelah ia kembali dari perjalanan-nya. Yu Hwa tanya kemana Raja akan pergi, Raja berkata ke gunung Shijo untuk bertemu peramal legendaris untuk melihat takdir Bu yeo. Raja meninggalkan Bu yeo, ketika Raja dan rombongan sampai di gerbang, Jumong dan O Yi ada di tengah masyarakat yang menyaksikan kepergian Raja.

Geum Wa dan songju tiba di gunung Shijo, mereka jalan sekeliling gunung untuk mencari sang peramal. Seorang prajurit menemukan gua dan melapor pada Songju. Songju mencoba masuk tapi terdengar suara keras seorang wanita yang memerintahkan Songju pergi.

Songju pergi dan lapor pada Raja. Raja yakin wanita itu pasti Bi Geum Seon. Geum Wa masuk ke gua sendirian, Songju berkata itu berbahaya tapi Raja berkata ia tidak takut, dan ia masuk dengan hanya membawa obor. Ketika Raja sampai di dalam gua, sebuah tiupan angin keras memadamkan obor. Geum Wa berteriak ia berkata ia adalah Raja Bu yeo, ia datang untuk bertemu dengan peramal dan minta Bi Geum Seon untuk menampakkan diri. Seorang peramal wanita berambut putih muncul dan berkata ia adalah Bi geum Seon. Dia sudah menanti Geum Wa dan ini adalah kali pertama Geum Wa kesini. Raja tanya apa dia tahu bahwa Raja akan datang dan Bi Geum Seon berkata Geum Wa datang untuk mencari tahu bagaimana menyelamatkan Bu Yeo. Geum Wa membenarkan, apa yang harus ia lakukan untuk Bu yeo.

Bi geum Seon berkata beberapa tahu lalu Geum Wa pasti sudah melihat gerhana matahari dan sinar menunjukkan sebuah negara baru akan dibentuk, diatas tanah yang sudah diambil dari Go JOseon untuk dibagi pada banyak suku, dan sisa-sisa Joseon tua akan bangkit kembali melawan Bu yeo. Geum Wa tanya apa Bu yeo akan hancur, dan Bi Geum Seon berkata benar. Geum Wa murka dan berkata bagaimana Bi Geum Seon bisa mengatakan kutukan di depannya. Bi geum Seon berkata ia hanya menyampaikan pesan dari langit, dan ia lenyap. Geum Wa keluar dari dalam gua, dan berkata dengan keras yang akan menghancurkan Bu yeo adalah Jumong.

Di Gyeru, So Seo No melihat para prajurit berlatih. Sayong datang melapor bahwa pasukan Hyeonto menuju Jolbon. Yeon Tabal tanya berapa banyak, Sayong berkata ditambah pasukan Song Yang, ada total 2000 orang. So Seo No berkata belum ada pesan dari Bongae. Sepertinya pasukan Da Mul tidak akan datang.

Yeon Chae Ryeong menemui Chan Soo dan berkata Chan Soo sudah gila karena ikut berperang sebagai tentara. Chan Soo berkata ini cara mereka untuk bertobat dari kesalahan mereka dan ibunya tidak setuju. Chan Soo tetap teguh dan pergi. Yang Tak minta Yeon Chae Ryeong agar tenang, Chan Soo masih muda dan tidak takut perang. Yeon Chae Ryeong berpikir apa mereka tidak lari dari Gyeru dan minta ampun pada Song Yang, Yang Tak berkata Song Yang tidak akan mengampuni mereka dan lebih baik jika tetap di Gyeru.

Dae So dan Seol Ran kembali ke istana Bu yeo. Ratu senang sekali dan menyambut mereka. Keduanya berlutut dan menyembah Ratu. Ratu menyuruh mereka masuk. Dae So ingin bertemu Raja dulu, ibunya berkata Raja tidak ada di istana saat ini.

Ma Jin lapor pada Young Po bahwa Dae so kembali ke Bu yeo. Young Po kaget, ia heran apa ayahnya memanggil Dae So. Tapi Majin meragukannya, ia berkata Dae so ada di kediaman Ratu sekarang.

Dari ibunya, Dae So tahu Raja pergi ke gunung Shijo mencari peramal legendaris. Ratu mengeluh dan ia heran apa gunanya itu. Paman Dae So bertanya apa tidak apa2 kembali ke Bu yeo tanpa perintah Raja, dan Dae So berkata tidak perlu cemas, banyak yang harus ia bicarakan dengan Raja.

Young Po masuk dan berkata pada Dae so ia sangat merindukan Dae so. Dae so heran lalu mengapa Young Po tidak mengunjunginya kalau begitu. Young Po berkata ia sangat sibuk akhir2 ini. Ratu berkata agar Dae so istirahat dulu setelah perjalanan jauh. Dae So dan Seol Ran pergi. Ketika mereka di jalan, mereka bertemu Bu deukbul. Dae So melihatnya dengan kebencian dan Bu Deukbul membungkuk hormat. Dae so berkata sudah lama, dan Bu DeukBul tanya apa Dae so sehat, Dae So berkata terima kasih pada Bu deuk Bul, Dae So tidak akan pernah lupa apa yang diterimanya dari Bu Deuk Bul.

Bu Deuk Bul mengingatkan meninggalkan pos tanpa panggilan Raja adalah kematian. Dae so hanya mendengus dan tanya apa Bu Deuk Bul akan membunuhnya, dan Bu Deuk Bul berkata itu adalah perintah Raja dan bukan dirinya. Dae so berkata jika harinya tiba dirinya bisa berkuasa lagi, hal pertama yang dilakukan adalah membunuh Bu deuk Bul. Kemudian Paman Dae so mengumumkan kepulangan Baginda.

Raja bertemu Dae So dan tanya mengapa Dae So kembali ke Bu yeo tanpa dipanggil. Dae So berlutut dan minta Geum Wa mengampuninya, dia sudah bertobat hari-hari ini. Raja berkata menghabiskan hari dengan mabuk dan menonton pertunjukan berdarah bukanlah pertobatan. Dae So berkeras dan ia berkata ia dihentikan oleh Hyeonto saat ia akan ke Bu yeo, Geum Wa marah bagaimana Dae So bisa pergi ke wilayah Han tanpa persetujuan Raja. Dae so menjawab Yang Jeong menawarkan Dae So untuk memimpin pasukan ke Jolbon dan ia menolaknya. Dae so menyatakan bahwa Han punya rencana menyerang Bu yeo di masa mendatang. Dae so mohon agar Raja mengangkatnya kembali di istana Bu yeo, sehingga ia bisa membantu Raja menyiapkan Bu yeo perang melawan Han. Raja berkata ia akan mempercayai Dae So sekali lagi, dan Dae So menangis.

Sementara itu, Bu deuk Bul ingat peringatan Dae So, tepat saat Menteri Jaebo masuk dan berkata bahwa Raja mengijinkan Dae So kembali ke istana Bu Yeo dan bertanya-tanya masalah apa yang akan menimpa Bu Deuk Bul.

Ye Soya berkata pada Yu Hwa ia cemas akan keselamatan Yu ri, karena Seol Ran dan Dae so sudah kembali. Yu Hwa berkata Raja akan segera mengirimnya dan Yu Ri pada Jumong, Yu Hwa akan menemui Raja dan tanya padanya masalah ini.

Raja terus memikirkan ramalan Bi Geum Seon dan juga Yeo Mi Eul mengenai Bu yeo. Yu hwa datang dan ingin berbicara dengannya. Yu Hwa minta agar Raja mengirim Ye Soya dan Yu Ri pada Jumong seperti yang dijanjikan. Geum Wa berkata ia sudah memikirkannya dan akan sangat susah bagi Yu ri kecil untuk bepergian sejauh itu, lebih baik mereka menunggu sampai Yu Ri lebih besar. Yu Hwa berkata itu omomng kosong dan ia akan meyakinkan bahwa perjalanannya tidak akan melelahkan Yu Ri, tapi Raja berkata semua menteri dan jenderal menentangnya. Mereka takut Jumong akan menyerang Buyeo. Yu Hwa tanya apa Geum Wa mau menjadikan Ye soya dan Yu Ri sebagai tawanan. Raja minta agar Yu Hwa tidak berpikir demikian, Yu Hwa marah dan berkata Geum Wa membuat alasan seperti bukan dirinya saja.

Yu hwa berkata Raja berencana menahan Ye Soya dan Yu Ri sebagai tawanan, tapi ia minta Soya tidak perlu khawatir, Yu Hwa akan mengirim mereka pada Jumong apapun yang terjadi.

Moo gol kembali ke Bongae dan disambut oleh pelayan Mu deok. Mu deok tanya mengapa Moo Gol kembali begitu cepat, Moo Gol menggenggam tangan Mu deok dan menyatakan perasaannya. Mu Song tidak sengaja mendengarnya dan putus asa. Mo Pal Mo berkata agar Mu Song melupakan Mu deok dan Mu song frustrasi. Jae sa dan Moo Gol cemas mengapa Jumong pergi begitu lama tidak seperti biasanya. Ma Ri dan Hyeop Bo meyakinkan mereka O yi pasti akan membantu Jumong, dan mereka pasti baik2 saja. Hyeopbo bertanya apa mereka seharusnya Gyeru atau tidak. Jae sa tetap hati-hati dan berkata mereka tidak bisa menolong orang yang mungkin tidak akan menolong mereka di masa depan.

Mook Jeo datang dan menunjukkan pada mereka senjata barunya. Salah satunya adalah perbaikan dari dinamit yang dipakai Ju Mong melawan Imdun dan Jimbeon. Lainnya adalah dinamit kabut yang bisa menyembunyikan mereka dalam pertempuran (wah cikal bakal bom asap). Sayong tiba, dan tanya dimana Jumong. Ketika tahu Jumong pergi dan belum pulang, ia terlihat kecewa.

Jumong mengatakan pada O Yi bahwa mereka akan ke gunung Shijo. O Yi heran buat apa ke sana. Jumong hanya berkata ada sesuatu yang ingin ia buktikan.

Jumong tiba di gunung Shijo dan ia ingat saat ia dikerjai oleh Daeso dan Young po, masuk ke lumpur hisap, dan diselamatkan So Seo No. Mengaku pada So Seo No kalau ia pangeran Bu yeo Jumong, dan bagaimana Jumong minta So Seo No mengingatnya karena Jumong menyukainya, tapi So Seo No berkata ia menyedihkan. Jumong ingat bahwa ibunya berkata busur Damul adalah hadiah suci Bu yeo dari langit, dan dengan mengingat semua itu, Jumong memasuki gua yang gelap itu, dengan membawa obor.

Jumong dan O Yi menemukan Busur Damul, O Yi tanya apa itu. Jumong menyatakan bahwa ini adalah busur Damul yang suci dari Buyeo. O Yi tanya apa mereka melakukan perjalanan untuk ini, Jumong berkata beberapa tahun lalu ia kesini dengan Dae So dan Yeong Po dan kemudian ia mematahkan busur Damul ini, dan ia diberitahu bahwa itu tanda bahwa ia akan membawa malapetaka bagi Bu yeo, dan ia ingin melihat sekarang apa itu benar.

Tapi saat keduanya melihat busur itu, O Yi tanya dimana rusaknya karena busur itu tetap utuh. Jumong juga bingung. Jumong lalu mengambil busur dan menembakkan sebuah panah dengan busur itu.

Tiba-tiba angin dingin berhembus, dan peramal wanita berambut putih Bi Geum Seon itu muncul. Wanita itu membungkuk di depan Jumong dan menyatakan, pemilik busur Damul bukan Bu Yeo, tapi menjadi milik pasukan Damul dan pemimpin-nya : JUMONG.

Jumong episode 58

Di istana Bu yeo, tabib istana memeriksa bercak hitam di wajah Raja dan ia terperanjat. Raja Geum Wa berkata ia tidak bisa tidur sejak perjalanan-nya dan timbul bercak hitam itu.

Peramal Bi Geum Seon berkata pada Ju Mong sejak dulu, banyak peramal menunggu pemilik busur Da Mul tapi semua meninggal tanpa sempat bertemu pemilik busur Damul, sekarang langit bermurah hati karena akhirnya ia bisa menyampaikan kehendak langit dan bertemu pemilik busur itu.

Ju Mong berkata busur ini adalah benda suci milik Buyeo, tapi Bi geum seon berkata busur itu bukan milik Buyeo dan minta Jumong melihat badan busur.

Jumong melihatnya dan ia melihat ada sandi di busur itu yang menyatakan itu dari Gojoseon dan adalah busur milik Raja Gojoseon. Jumong heran kalau ini milik Gojoseon, mengapa jadi simbol Buyeo ? Bi Geum Seon menjelaskan setelah Gojoseon jatuh, diharapkan bahwa Buyeo akan membangkitkan kembali kejayaan masa lalu Gojoseon. Maka busur itu diberikan pada Buyeo.

Hanya, Buyeo menghianati kehormatan yang mereka terima dari langit. Bi geum seon berkata karena Buyeo sudah mencurahkan darah keturunan Gojoseon.

Sementara itu, tabib istana tidak tahu mengapa wajah Raja jadi seperti itu dan mengapa bisa terjadi. Raja Geumwa berkata ini bukan penyakit dan bertanya-tanya apa ini kutukan..

Setelah meninggalkan gua di gunung Shijo, Ju Mong berkata pada Oh Yi untuk menyimpan rahasia mengenai kejadian di gua, hanya antara mereka saja, ok buddy?! Oh yi setuju dan keduanya pergi. Oh Yi membawa busur itu di punggungnya.

Di Gyeru, So seono gelisah, ia berkata pada Sayong, jawaban Jumong agak terlambat. Sayong berkata Damul sekarang adalah kekuatan yang besar, dan tidak seorangpun berani merendahkan mereka. Sayong berkata pada Soseono, mereka sudah mulai membicarakan, siapa yang akan naik takhta jika negara sudah terbentuk. Sayong menekankan jika So Seono mau membangun negara bersama jumong, maka So seono harus memerintah.

Yeon Tabal datang dan berkata keadaan gawat karena Hyeonto sudah mengirim pasukan untuk membantu Song Yang. Mereka kemungkinan tidak akan bisa mengalahkan Song Yang. Yeontabal menanyakan Jumong dan Soseono berkata Jumong belum menjawab.

Jumong dan Oh yi kembali ke gunung Bongae, ketiga yang lain menyambut mereka, dan oh Yi menurunkan busur. Hyeopbo heran, apa itu dan Oh Yi pergi tanpa berkata apa2. Jumong mendapat laporan bahwa Sayong datang dan meminta bantuan. hyeopbo mendesak Jumong untuk membantu gyeru tapi Jaesa berkata bahwa itu bukan tanggung jawab Damul dan Hyeopbo mulai marah dan berteriak pada Jaesa, mereka harus membantu Gyeru. Jaesa membentak balik, bukannya ia berkata jangan membantu tapi ia berkata harus hati2 dengan itu.

Jumong minta semua diam dan meminta Oh yi membawa benda suci itu pada anak bintang. Ju Mong dan Oh Yi meletakkan benda itu di tempat para peramal dan pergi. Soryeong tanya pada anak bintang, apa itu dan anak bintang berkata itu busur Damul dan sekarang menjadi milik tentara Damul, busur itu dan Jumong akan membentuk negara baru bersama.

Youngpo selesai mengunjungi Raja dan menghela nafas. Ma Jin menghiburnya dan tanya apa yang bisa ia lakukan untuk Pangeran. Yeoung Po ingin melakukan sesuatu untuk Raja dan ia akan melakukan apa saja untuk Buyeo. Majin berkata, Yeong po sebaiknya mengunjungi Dae So.

Dae So ingin mengunjungi Raja, tapi Ratu berkata susah menemui Raja dan berkata agar DaeSo mencoba menemuinya sendiri di kediaman peramal. Daeso dan Seol Ran tiba di kuil Ma Wur Ryeong, dan keduanya kaget melihat wajah Raja. Dae So berteriak, Bagaimana ini bisa terjadi? Geumwa berkata ia tidak kesakitan dan Dae So tidak perlu cemas. DaeSo tanya pada peramal, bagaimana menyembuhkan ini dan Ma Wuryeong berkata ia akan melakukan yang terbaik yang mampu ia lakukan.

Mo Palmo secara perlahan mengeluarkan dinamit dan menunjukkan bagaimana cara kerjanya pada Jumong. Jumong puas sekali dan memuji anak buahnya, mereka benar2 telah bekerja keras.

Raja Geumwa duduk di takhta di belakang tirai sutra dan berkata pada anak buahnya ia sudah memanggil kembali Dae So ke istana dan meminta mereka melayani DaeSo. Dae So berkata ia akan melakukan apapun untuk mengembangkan Bu yeo dan minta semua membantunya.

Yeongpo kembali ke kediamannya dan menyesal karena ia tidak melakukan apapun selama Dae So pergi. Sekarang Dae So ingin bekerja bersama semuanya tapi Daeso akan menusuk dari belakang.


Daeso dan seolran mengunjungi Ratu. Ratu mendesak putranya untuk mengambil alih Buyeo dan berkata Raja Geumwa sudah menjadi sangat lemah. Ratu minta Seolran membantu Daeso, dan harus konsentrasi agar hamil. Jika Seolran tidak mampu memberikan keturunan untuk Daeso, maka mereka tidak punya pilihan selain mengangkat selir untuk Daeso.

Seol ran kaget dan ia keluar, tapi diluar, ia bertemu Yesoya yang menggendong putranya, Yu Ri. Seol ran tiba2 punya ide. Haochen memberi seolran obat dari Daeso untuk membantu kesuburan kandungan. Seolran murka dan minta Haochen pergi dan menangkap tabib.

Jumong mengingat kata2 Bi geumseon. Bi geumseon berkata Jumong harus menyatukan semua kekuatan bersama agar bisa menerima kedua benda suci yang lainnya. Jumong ingat Bi geum Seon berkata ada 3 benda suci dari Gojoseon dan jika Jumong mampu mendapatkan ketiganya, maka ia akan menjadi Raja baru di Gojoseon.

Jumong tanya apa yang dua lagi, tapi Bi geum Seon berkata belum jelas apa memang kedua benda itu akan menjadi milik Jumong. Jumong bukan satu2nya yang dipilih langit, dan mengingatkan tentang Haemosu yang terpilih tapi gagal. Jumong juga bisa seperti itu. Jumong tanya bagaimana ia bisa menerima kedua benda lainnya, Bi geum seon berkata Jumong harus menemukannya sendiri. Masa depan Jumong akan sulit luar biasa dan tidak seorangpun akan membuka jalan baginya, maka Jumong harus menemukan jalan sendiri. Lalu Bi geum seon menghilang.

Jumong masih mengingat semua dan ia belum mengambil keputusan saat Mari dan Hyeop Bo mulai gelisah dan tanya apa keputusannya. Mereka tanya pada oh yi apa isi kotak yang dibawa Oh yi tadi, oh yi menjawab ia juga tidak tahu isinya. Hyeop Bo berkata Oh yi agak aneh, tapi oh yi tidak menghiraukannya, ia justru minta diajarkan baca tulis oleh Mari. Ma Ri tidakkeberatan, asal Oh yi tekun ia akan senang hati mengajar Oh yi. Oh Yi berterima kasih dan pergi keluar, dan Hyeop Bo heran apa yang disembunyikan Oh yi. Ma Ri berkata Oh yi punya alasnnya sendiri dan ia bukan tipe orang yang akan membohongi mereka.

Di gyeru, Sayong berkata mereka tidak bisa bergantung pada pasukan Damul dan mereka harus cari cara menghentikan Songyang sendiri. Gyepil berkata mereka tidak cukup kuat, sementara Soseono dan ayahnya tetap diam saja. Yang tak menemui ibunya dan tanya apa keputusan So seono. Ibunya berkata melawan berarti mati. Yang tak berkata tapi sudah terlambat untuk memohon pada Song Yang.


Sayong dan Ho yeon

Soseono memperhatikan anak buahnya berlatih dan Sayong datang dengan seorang wanita. Sayong berkata wanita ini adalah pengawal wanita untuk Soseono, namanya Hoyeon. Ho yeon akan melayani Soseono mulai sekarang.

Sayong menghentikan latihan dan minta 2 orang pria untuk maju. Ia menyuruh Ho yeon untuk menunjukkan kemampuannya. Ho yeon mengalahkan ke-2 pria itu wui..keren..dan So seono senang. So seono berkata Ho yeon mengagumkan. (wait..aku tiba2 strucked by an idea, coba kalo ada historical drama, KNG jadi raja trus punya bodyguard cewek kaya Hoyeon..trus ada jendral juga yg suka ama bodyguardnya..kayanya seru..) So Seono minta Sayong mengambil beberapa pria terlatih, Sayong heran untuk apa, So Seono berkata ia akan menjelaskan nanti.


Di Hyeonto, Songyang menghadap Yang jeong dan lapor mereka mencoba menemukan cara untuk menghadapi perang dan minta jika mereka menang, maka Song Yang mau menjadi Raja Jolbon. Yang jeong setuju dan menterinya kaget. Song Yang menghormat dan berterima kasih lalu pergi. Setelah Songyang pergi, menterinya tanya apa benar itu. Yang jeong berkata tidak masalah siapa Raja jolbon, karena setelah mereka mengalahkan Gyeru, Jolbon akan menjadi koloni Han dan tetap ia yang akan berkuasa atas Jolbon.

Jumong memanggil Mari dan Jaesa, dan tanya apa mereka tahu mengenai Joseon lama. Mari berkata ia hanya tahu Joseon sudah dihancurkan di benteng Wang jeong, tapi tidak tahu detilnya. Jaesa tanya mengapa tiba2 menyinggung Joseon. Jumong berkata bahwa pasukan Damul adalah sisa2 Joseon. Sehingga mereka perlu mengenal dasar2 mereka. Jaesa berkata ia tahu seseorang yang menyimpan catatan2 sejarah dan akan membawa Jumong menemui orang itu.

Ketiganya mengunjungi rumah Cheon gyo su dan Jaesa mengenalkan mereka pada Guru cheon. Jumong tanya mengenai joseon pada Guru Cheon, guru cheon berkata sebagian besar sudah hancur, tapi ia tahu beberapa ada di perpustakaan Han atau Buyeo. Jumong tanya apa ada cara menemukannya. Guru Cheon berkata jika ia pergi ke Han atau Buyeo, ia akan mencoba mendapatkan catatan2 itu untuk mereka. cheon akhirnya berkata ia punya beberapa catatan tapi cukup berharga sehingga ia tidak bisa memberikan begitu saja pada mereka. Jumong tanya apa ia bisa mendapatkannya, cheon minta balasan perlindungan pasukan Damul pada grupnya dan Jumong setuju. Cheon Gyo Su mengeluarkan peta dan berkata itu adalah peta Joseon tua, dan ketiganya terpesona, negara Joseon tua ternyata luas sekali.

Di istana Buyeo, Yeongpo mengunjungi Dae So dan minta agar Dae So santai saja karena ia toh baru saja tiba di istana. Daeso berkata ia baik2 saja dan minta Yeongpo pergi jika ia hanya mau ngobrol saja. Yeongpo mengundang kakaknya ke tempatnya untuk minum anggur. Dae so marah, bagaimana Yeong po bisa melakukan itu padahal Raja memerintah agar mereka menahan diri. Yeong Po akhirnya pergi dan Na Ro masuk. DaeSo memerintah Na Ro untuk menyiapkan sekelompok petarung untuk pergi ke gunung bongae untuk mengawasi kegiatan Jumong, Dae so minta pada Bu Bunno untuk memimpin misi itu.

Yesoya dan yu ri mengunjungi Yoo Hwa, pelayan masuk dengan membawa obat untuk pertumbuhan untuk Yu ri, Yesoya sudah hampir menyuapkan obat itu untuk Yu ri saat tiba2..Yoo Hwa punya firasat buruk dan minta So Ya berhenti. Yoo Hwa menarik tusuk konde peraknya dan mencelupkan ke dalam mangkuk obat. Tusuk konde Yoo hwa berubah warna dan ternyata obat itu beracun. Yoohwa berkata ini pasti pekerjaan Seol Ran dan So Ya berkata mereka harus memperingatkan Raja, tapi Yoohwa berkata tidak ada gunanya mengatakan pada Raja.

Di gunung Bongae, Jumong menunjukkan pada semuanya peta Joseon tua. Luas sekali. Jumong berkata, bersiap berangkat ke Gyeru. Jaesa bertanya lalu bagaimana dengan perkataan bahwa kita harus memeriksa dulu sebelum memutuskan ke Gyeru. Ju Mong berkata ia tidak pergi ke Gyeru untuk menyelamatkan So Seono, tapi ia pergi ke sana untuk melihat tanah Joseon tua, dan kali ini tidak penting siapa yang akan memimpin negri baru itu kelak.

So Seono menyiapkan orang2 yang paling tangguh untuk membunuh Song yang. Ayahnya berkata itu akan sia2, Song Yang punya banyak penjaga di sekelilingnya. So seono menyadari itu, dan ia punya ide. Ia akan menyelinap ke Biryu dengan membawa anggur. Song Yang memerlukan banyak anggur untuk menjamu pasukan dari Hyeon to.


Sayong dan para prajurit tangguh itu menyamar sebagai pembuat anggur dan mendorong gentong2 anggur dengan So Seono dan senjata di dalam gentong. Seorang jendral akan mengecek isi gentong tapi Sayong mengalihkan perhatian dengan memberikan semangkuk anggur dan mereka berhasil menyelinap ke dalam Biryu.

Jumong dan pasukannya meninggalkan markas di gunung dan mereka diamati oleh Bubunno dan anak buahnya.